Senin, 30 Desember 2013

Renungan Menjelang Tahun 2014: Are You Ready?

Sebelumnya saya ingin menyampaikan kepada sahabat-sahabat semuanya, bahwa saya memang sengaja menulis sebuah post ini pada hari ini, agar kita bersama-sama dapat boleh merenung diri sejenak dengan lebih tenang menjelang memasuki tahun 2014. Ya, lebih tepatnya pada tanggal 1 Januari 2014 nanti. Memang, saya tergolong orang yang lebih suka melakukan sesuatu lebih awal agar dapat dihadapi dengan baik pada saat akan memulai masa tertentu. Tentu akan membawa banyak keuntungan positif bagi kita bersama. :)

Karena dengan merenung diri sejenak secara lebih dini, maka pada umumnya kita sudah lebih siap pada saat akan memasuki masa tertentu dan bukan mustahil tampil lebih percaya diri. Kita malah telah bergumul dengan berbagai tantangan yang akan terjadi di tahun mendatang sampai memikirkan solusi terbaik dari segala permasalahan yang mungkin akan terjadi. Pula sambil berkaca dari berbagai pengalaman manis-pahit di tahun 2013. Ada waktunya kita gagal. Ada waktunya kita sukses. Ada waktunya kita bersedih hati. Ada waktunya kita bergembira. Ada teman-teman yang setia menemani kita. Ada teman-teman yang telah pergi ke rumah Bapa di Surga. Ada saatnya kita melalui serangkaian perjuangan berat. Ada saatnya mental kita sedang ditempa. Pada akhirnya semua yang bercampur aduk tersebut akan membentuk siapa diri kita yang sesungguhnya, yang sejatinya, tanpa kita sadari. Ya, seringkali Tuhan membentuk diri kita menjadi manusia yang berkarakter baik, tanpa pernah kita sadari, yang Tuhan nyatakan melalui serentetan kejadian demi kejadian. Kita semua mesti bersyukur atas segala peristiwa yang telah Tuhan izinkan terjadi, sesuai dengan kehendak-Nya. 

Nah, sekarang pertanyaannya adalah apakah kalian siap memasuki tahun 2014 nanti? Jawabannya harus adalah SIAP! Kita harus siap akan berbagai tantangan yang akan terjadi di sepanjang tahun 2014, meski kita sendiri tidak tahu apa-apa saja yang akan terjadi, mengingat kita masing-masing tidak bisa meramal peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di sepanjang tahun 2014, entah peristiwa baik maupun buruk. Yang pasti, saya yakin sekali, bahwa kalian semua dan saya memiliki cerita masing-masing di sepanjang tahun 2013. Ada cerita penuh haru bahagia, kesedihan, dan lain-lain. Rasakan semua ceritanya dengan hati pada sekarang juga. Jika bisa, sambil menyatakan emosi kalian. Saya yakin sekali, tindakan ini akan memotivasi kita semua, bersorak keras dalam hati kita masing-masing, dengan penuh komitmen, untuk HARUS MENJADI PRIBADI YANG LEBIH BAIK, DEWASA, DAN POSITIF LAGI. Dengan kekuatan motivasi tersebut, tiada lagi yang perlu ditakutkan menjelang memasuki tahun 2014. 

Ya, saya siap berjuang keras menggapai cita-cita terbesar saya! Ya, saya siap mengasah mental saya menjadi lebih kuat, tegar, tegas, dan tangguh! Ya, saya siap menjadi manusia pembelajar dari hari ke hari! 

Ya, saya ingin mulai menulis resolusi-resolusi yang ingin saya capai di tahun 2014. Semuanya memberi kekuatan dan menimbulkan rasa penuh harapan yang tinggi. Setelah menulis resolusi-resolusi tersebut, berdoa dan berserah kepada Tuhan, sebagai tanda kesadaran diri kita bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang Maha Besar. Kita bukan siapa-siapa tanpa Tuhan. Kita tidak akan menjadi siapa-siapa tanpa Tuhan. Kita tidak bisa sukses seorang diri, perlu bantuan Tuhan untuk turut mendukung tercapainya resolusi-resolusi kita sesuai dengan kehendak-Nya.

Kita boleh mengingat kesalahan-kesalahan yang telah dibuat selama tahun 2013, agar tidak terulang kembali di tahun 2014. Pada masa inilah, kita dibawa untuk mengenang masa-masa kelam dan sulit di tahun 2013.

Akan tetapi yang pasti, semua cerita di tahun 2013 penuh warna. Sehingga tanpa disadari, kalian bisa betertawa dan menangis pada saat mengenang kembali semuanya. Bagaimana jika hanya peristiwa manis yang dihadirkan? Tentu kita tidak akan bisa menangis sekarang. Begitu pula hal sebaliknya. 

Ada banyak cara yang bisa kalian lakukan dalam masa merenung diri sejenak menjelang tahun 2014. Lakukanlah sesuai dengan kemampuan kalian dan yang paling kalian senangi tanpa terasa beban berarti. 

Sehingga pada akhirnya, kita masing-masing menjawab: "Ya, saya siap!"


Salam sukses, luar biasa!

Regards, 
Hanna Kristina
~Be the best of you!~


Minggu, 29 Desember 2013

Karena Ingin Bersikap Baik

Artikel saya ini dimuat di BERGEMA edisi Desember 2013




Saya yakin, Anda semua tahu bahwa hendaknya kita dapat bersikap baik dalam berhubungan dengan sesama. Tidak hanya itu, Anda juga tahu harus bersikap baik dan bertingkah laku baik terlebih dahulu, sehingga diharapkan – akan mendapat hasil yang baik dari semua perbuatan baik yang telah Anda berikan. Akan tetapi, di balik semuanya itu, apa yang menjadi motivasi kuat Anda untuk bersikap yang demikian? Apakah agar dapat menyenangkan hati orang tua Anda? Supaya mendapat pujian dari orang lain? Supaya orang-orang di sekitar Anda bersikap baik pula kepada diri Anda? Atau supaya kelakuan Anda mendapat nilai 100 di laporan hasil belajar? Apabila atas pertanyaan-pertanyaan itu, salah satu jawaban Anda adalah ya, sesungguhnya Anda bertindak semata-mata untuk mengejar upah. Namun jika jawaban Anda atas semua pertanyaan di atas adalah tidak, saya mengucapkan selamat dan teruskanlah bersikap baik.
       Jika untuk menyenangkan hati orang tua Anda, atau agar mendapat pujian dari orang lain, atau orang-orang di sekitar bersikap baik pula kepada Anda, dan kelakuan Anda mendapat nilai 100 di laporan hasil belajarlah yang menjadi motivasi Anda, saya yakin usaha bersikap baik Anda tidak akan bertahan lama alias hanya dalam jangka pendek. Ya, suatu hari nanti Anda bisa berbalik dari bersikap baik itu. Berbeda halnya apabila usaha bersikap baik Anda didasarkan pada kemauan dan niat hati yang tulus serta dijalankan dengan sepenuh hati. Ini akan dan pasti mampu bertahan dalam jangka panjang. Karena Anda hanya ingin bersikap baik, baik, dan baik. Tanpa mengharapkan hadiah ataupun imbalan.
        Semoga Anda semua sungguh-sungguh belajar untuk bersikap baik tanpa adanya motif hadiah atau upah dan menyadari bahwa sikap baik itu adalah agar dapat berkenan kepada Allah. (Hanna/St. Theresia)

Satu Bulan Motivasi Desember 2013: Mudah Bersyukur

Halo sahabat-sahabatku yang terkasih.

Mulai bulan Desember 2013, saya akan memulai sebuah program saya yaitu Satu Bulan Motivasi (SBM). Ya, saya akan menerbitkan satu bulan motivasi di blog saya pada tiap bulan secara berkala. Dan saya sungguh-sungguh berbahagia, karena sebuah program istimewa dari saya ini telah berhasil diluncurkan dengan baik. Puji Tuhan karena segala kebaikan-Nya. Semua hanyalah karena anugerah-Nya semata. Bukan karena kekuatan atau kehebatan saya. Sungguh, hidup saya tidak berarti apa-apa tanpa Dia. Bahkan saya tidak akan menjadi apa-apa tanpa Dia pula. Thanks God, Kau sungguh Allah yang Besar.

Dari program SBM ini, saya akan memberikan tema yang berbeda dari bulan yang satu dengan bulan yang lain. Dengan tema yang telah ditentukan, maka sahabat-sahabatku semuanya harus menjalankan program saya tersebut selama sebulan. Karena sebuah program saya ini memiliki tujuan agar melatih diri sahabat-sahabat semua untuk memiliki karakter dan mental diri yang baik, kuat, dan tangguh. Yang nantinya akan membentuk sahabat-sahabat semua menjadi insan yang berkelakuan baik, mulia, sesuai dengan kehendak Tuhan (hidup menyenangkan hati Tuhan), hebat, hingga menjadi insan yang sukses luar biasa. 

Perlu sahabat-sahabatku semuanya sadari, bahwa untuk menjadi insan yang sukses luar biasa harus dimulai dari membentuk karakter-karakter yang baik terlebih dahulu. Mulailah dari hal kecil, dilatih, dibiasakan secara konsisten, hingga akan membentuk sebuah gaya hidup yang baik dan positif. 

Dengan program inilah, setidaknya sahabat-sahabatku semuanya semakin tertolong untuk membawa insan menjadi yang lebih baik, berkarakter unggul, dan religius. Saya ingin selain insan yang pandai, juga religius. Maka dari itu, manfaatkan sebuah fasilitas yang telah saya bagikan untuk sahabat-sahabat semuanya ini dengan sebaik-baiknya. Lakukan sesuai dengan tema yang telah saya berikan selama sebulan penuh. Baca artikel singkat saya, mengerti, pahami, dan aplikasikan dalam keseharian hidup. Melalui sebuah program ini, sekaligus sebagai misi saya dalam mewujudkan visi: Membangun Generasi Muda Indonesia yang Kaya Mental, Berkarakter Baik, dan Religius.

Satu hal lagi yang tak kalah pentingnya. Bahwa saya memang sengaja menerbitkan SBM, dalam artian jelas sebagai diterbitkan tiap bulan. Agar sahabat-sahabat semua dapat belajar melatih diri menjadi insan yang lebih baik dan positif (baca: berkarakter unggul) selama sebulan penuh tersebut. Dan saya yakin, ini adalah sebuah tantangan yang dapat diterima dengan baik dan sangat asyik untuk ditaklukkan oleh sahabat-sahabatku semuanya. :)

Baik, sekian perkenalan dari sebuah program saya ini. Mari lanjut ke pembahasan tema untuk bulan ini. Langsung saja.. :)




Dear sahabat-sahabatku yang terkasih, saya ingin mengajak dan mengundang sahabat-sahabat semuanya untuk belajar mudah bersyukur. Apa yang telah kalian dapat saat ini, kalian langsung mengungkap rasa syukur dengan hati penuh bahagia dan tanpa beban. Kalian fokus mensyukuri apa yang telah kalian dapat saat ini hingga yang telah dimiliki dari sejak dahulu dan masih ada sampai sekarang. Kalian pula tak lupa mensyukuri talenta yang kalian miliki hingga berhasil membuahkan prestasi, meskipun masih kecil. Biarpun kecil, harus tetap bersyukur, karena kalian menilainya merupakan sesuatu yang berharga, tak ternilai harganya, dan tak dapat ditandingi dengan apa pun. 

Intinya, berfokus pada diri. Bersyukur atas semua yang telah kalian miliki. 

Apabila kelak kalian menemui seorang teman perempuan yang memiliki wajah cantik namun tidak normal fisik, kalian menanggapi dengan bersyukur karena fisik kalian normal. Begitu pula halnya apabila menemui seorang teman yang jago bermain piano, kalian menanggapi dengan bersyukur karena kalian jago bermain biola. 

Masih bisa dikembangkan lagi. Apabila pada hari ini menemui seseorang yang tidak kalian kenal sedang sakit dan dirawat di rumah sakit terbaik di Bandung, kalian yang pada saat itu sedang berbadan sehat dan fit mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan karena keadaan kalian lebih baik dari dia. Dan kejadian itu memotivasi kalian untuk bekerja dengan penuh semangat, berkarya dengan hati, hingga hidup berbagi kepada sesama.

Saya sangat percaya, kalian pasti bisa melakukannya dengan baik, bahkan dengan yang terbaik. :)

Salam sukses, luar biasa!
Indonesia Pasti Bisa! :)


Regards,
Hanna Kristina
~Be the best of you!~

Senin, 16 Desember 2013

2 Status Facebook 16 Desember 2013

Pertama :

Saya sangat terhormat diundang menghadiri rapat redaksi dari buletin gereja saya untuk pertama kalinya pada tanggal 18 November 2013. Thanks Wapimred. :)


Kedua :

Saya sedih sekali melihat beberapa spanduk di pinggir jalan berbahasa Indonesia tetapi penulisannya tidak sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Entah katanya menjadi jamak sekali hingga salah penulisan katanya. Apalagi pernah ada yang salah menulis katanya dalam bahasa Inggris, ini lebih lucu lagi..

Hal yang sama ditemukan pula pada beberapa buku berbahasa Indonesia yang telah saya miliki, baik hasil pembelian maupun diberikan gratis, dengan penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Padahal penerbit mayor ini besar. Salah satu contoh, tertulis kata "pemelajaran" di bukunya, yang benar adalah "pembelajaran". Editor bukunya harus banyak belajar lagi! Meski buku yang telah diterbitkan telah ditata sedemikian apik dan rapi, namun janganlah lepas penulisan bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD. Kalau kedua hal ini - penataan buku yang baik dan penulisan bahasa Indonesia sesuai EYD - dijalankan, maka saya akan berani mengatakan bahwa ini adalah buku yang berkualitas baik! Perfect!

Tak hanya terjadi pada penerbit mayor, penerbit self-publishing pun bisa kena. Padahal telah tersedia seorang editor buku. Ini benar-benar aneh dan tidak masuk akal. Meski penulis bertanggung jawab pada semua tulisan dalam sebuah naskah buku, terutama perihal EYD, tetap dong sang editor buku ini memiliki tugas untuk menemukan dan memperbaiki kata-kata berbahasa Indonesia yang tidak sesuai dengan EYD. Istilahnya, sama-sama bantulah.. Kalau ini terjadi, wah..., bukunya akan terbit dengan hasil yang luar biasa hebat! Apalagi didukung dengan penataan buku yang baik dan tak kalah bagusnya dengan penerbit mayor.

Ya mau bagaimana lagi, memang begitulah kenyataannya. Intinya, saya sangat menyayangkan posisi seorang editor buku. Meski ada sedikit kesalahan penulisan bahasa Indonesianya, tetap harus diperbaiki! Saya ingin agar pembaca yang naik minat untuk menulis buku kelak setelah membaca bukunya, pada akhirnya memiliki panduan penulisan bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD.

Solusi akhirnya, mau tak mau saya harus memiliki penerbit milik saya sendiri. Namun, membutuhkan biaya yang sangat besar. Ya malah ujung-ujungnya uang sebagai kendala utama, hehehe... Di hati terdalam saya sebenarnya berbicara ingin memiliki penerbit milik saya sendiri. Namun, membutuhkan proses yang pasti cukup lama karena membutuhkan ketelitian dan kesabaran tinggi dalam memeriksa semua tulisan dari sebuah naskah buku. Nanti hasilnya adalah sebuah terbitan buku yang LUAR BIASA! Saya akan terharu bukan main dan berhasil memuaskan hati pembaca. Pada intinya, saya ingin semua proses dijalani dengan sepenuh hati, bukan setengah hati. Tindakan inilah yang sedikit dimiliki oleh seorang editor buku. Dia sering cenderung ingin menyelesaikan tugas dalam memeriksa dan memperbaiki kata-kata berbahasa Indonesia yang tidak sesuai dengan EYD dengan cepat. Antrian naskah dari orang lain biar ditahan dulu. Yang penting, mau melakukan tugasnya dengan sepenuh hati, bukan dengan setengah hati. Dengan melakukan tindakan ini, penulis buku yang kelak bukunya akan diterbitkan akan merasa senang bukan main dan senyumnya akan bertahan lama.

Kalau seseorang bekerja dengan benar, saya akan mempercayakan kepadanya dan malah akan menjadi seorang pelanggan setia. Kalau sebaliknya, jangan harap saya akan mempercayakannya. Satu lagi, kalau seseorang bekerja dengan benar, saya tidak akan semakin dipersulit! Harus sadar sendiri, bahwa hidup zaman sekarang sudah cukup sulit dan sebenarnya orang sedang berjuang merengkuh kehidupan. Hal yang mudah untuk dilakukan sebenarnya, tetapi entahlah mengapa mereka sepertinya sulit untuk melakukan hal tersebut.

Memang begitulah kenyataannya pada zaman sekarang. Orang ingin mendapat uang dengan segera sebagai hasil jasanya, namun bagian tugasnya tidak dapat bekerja dengan sebaik-baiknya. Berhenti mengeluh karena tidak ada yang sempurna. Terlebih lagi, orang tak mau berurusan dengan proses alias mengambil jalan instan.

Semoga menjadi bahan pembelajaran bagi kita bersama, terutama yang berurusan dengan kegiatan menulis. Saya rindu, banyak insan Indonesia yang mampu menulis berbahasa Indonesia sesuai dengan EYD hingga menjadi editor yang baik.

Salam sukses!


Jumat, 22 November 2013

Berjaga-jagalah

Bersikap berjaga-jaga, tiada lain adalah suatu pekerjaan yang bagaimana tidak, banyak orang yang tidak menyukainya. Padahal, apabila pandai berjaga-jaga diri, kita sendirilah yang akan merasakan banyak manfaat positif. Semua kembali untuk kebaikan diri kita. 

Berikut saya ambil salah satu contohnya. 

Ada seorang lelaki muda bernama Redy. Kini dia sudah duduk di kelas XI SMA IPA. Suatu kali, esok hari akan diadakan ulangan harian Kimia. Sedangkan kini waktu sudah menunjukkan pukul 18.00 WIB. Dan pada waktu tersebut, dia baru mulai belajar. Dia tidak mengambil sikap panik dan cemas mengingat belum mulai belajar untuk ulangan harian besok. Sebelum belajar dimulai, dia berdoa terlebih dahulu, meminta bantuan dan kekuatan Tuhan agar dapat belajar dengan baik tanpa ada gangguan sedikit pun dan menghafal materi pelajaran dengan cukup cepat. Selesai berdoa dengan penuh khusyuk dalam hati, dia pula berkomitmen diri untuk bersikap berjaga-jaga diri. Maksudnya adalah, mengingat waktu mulai belajar adalah malam hari, maka sudah seharusnya dia berjaga-jaga diri agar jangan sampai ketiduran atau teledor di meja belajar pribadi. Dia terus mengingatkan diri untuk belajar, belajar, dan belajar sampai materi ulangan hariannya terhafal dengan sempurna. Dia fokus belajar, tidak sekali-kali menyentuh handphone (HP), mengingat membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa menghafal materi ulangan hariannya. Dia juga menyelipkan doa di kala belajar, ketika menemui kesulitan tertentu. Dia juga sempat gelisah apabila belum belajar sama sekali. Bagaimana kalau sampai mendapat nilai jelek, kalau sudah dapat nilai jelek wajib mengikuti remedial, pikirnya. Dari semua kegelisahan itulah, pada akhirnya menumbuhkan motivasi tinggi dalam diri untuk sungguh-sungguh belajar dalam keadaan berjaga-jaga. Ketika rasa ngantuk mulai menyerang (baca : godaan), maka dia akan segera bangun, berjaga-jaga diri sambil berdoa, dan terus belajar. Apalagi ketika rasa kantuknya yang tidak tertahankan, hingga membuatnya ingin segera pergi tidur pulas di kasur, maka dia akan segera bangun, tidak menuruti keinginan untuk pergi tidur pulas di kasur, dan melanjutkan aktivitas belajar. Memang berat untuk bisa membangunkan diri dan berjaga-jaga diri pada awalnya. Tetapi kalau berhasil menaklukkan diri, bukankah itu adalah sebuah kemenangan diri yang terbesar? Nah, ini yang wajib digarisbawahi dan patut disadari oleh setiap kita. Kemenangan tidak harus berarti keluar sebagai seorang juara dari perlombaan yang penuh persaingan ketat. 

Untuk bisa berjaga-jaga diri, harus ada komitmen kuat yang keluar dari dalam diri kita. Jangan mudah terpengaruh oleh berbagai godaan yang datang menghampiri, yang bermaksud agar kita tidak belajar bahkan tidak mau belajar.

Apabila Anda senantiasa memelihara dan membiasakan sikap istimewa tersebut, maka gaya hidup positiflah yang akan Anda dapat kelak. 

Dengan bersikap berjaga-jaga diri sesuai kisah saya di atas, maka Anda akan mendapat upah dari hasil tindakan keras Anda. Dan, Anda layak mendapatkannya! 

Anda pasti bisa! Salam sukses! :)

Kamis, 21 November 2013

Hidup : Ujian Dulu, Baru Belajar

Hidup memang memiliki semboyan : "Ujian Dulu, Baru Belajar".

Berikut saya ambil salah satu contoh yang paling sederhana dan dekat dengan diri kita. 

Ada seorang wanita dewasa berusia 24 tahun bernama Fania, belum married, dan sudah bekerja di tempat perusahaan terbaik di Indonesia. Fania memiliki banyak kesibukan, sampai merasa waktu 24 jam dalam sehari terasa kurang. Pada akhirnya, Fania memaksa diri untuk menyelesaikan semua tugasnya sampai pukul 24.00 WIB. Setelah itu pergi tidur malam. Hal itu terus berlangsung selama 2 hari. Tak peduli adanya rasa lelah hingga bercucuran banyak keringat. Pokoknya yang terpenting saya harus menyelesaikan semua tugas saya, kata Fania dalam hati dengan tegas.

Pada hari ke-3, tubuh Fania memberikan tanda-tanda sebagai mulai datangnya penyakit. Diawali dengan flu ringan yang pada akhirnya berkembang menjadi flu tingkat parah hingga bersin-bersin. Setelah menderita flu, otaknya tidak bisa diajak berkonsentrasi dengan baik, mulai muncul sakit pusing, hingga memunculkan tindak menyerah oleh diri Fania mengingat tidak mampu mengerjakan banyak aktivitas dengan baik. Kesehatannya semakin memburuk dan harus memerlukan banyak istirahat. Di saat-saat sakit pun, Fania tidak bisa bekerja yang seharusnya dengan maksimal. Oh, barulah sadar Fania, kalau kesehatan itu mahal dan tak ternilai harganya. Dari situ Fania mulai dapat menarik hikmah berharga bahwa sesibuk-sibuknya diri, harus menyeimbangkan dengan waktu istirahat. Ini tandanya harus inisiatif belajar peduli akan kesehatan diri. Ibarat HP yang tidak selamanya baterainya penuh, pasti akan habis, dan harus dicharge ulang untuk kemudian dapat terisi kembali. Dengan adanya waktu istirahat, hidup akan menjadi seimbang dan lebih sehat, hingga bukan mustahil akan menjadi sebuah gaya hidup yang sehat kalau senantiasa dipelihara dan dibiasakan.

Banyak aktivitas dan cukup istirahat membuat kita mampu bertahan hidup sehat dalam waktu lama. Atau banyak aktivitas dan sama sekali tidak ada istirahat (baca : tidak membatasi diri sejenak) membuat kita tidak mampu bertahan hidup sehat dalam waktu yang lama. Anda pilih yang mana?
 

Rabu, 20 November 2013

Mencoba Sesuatu yang Baru

Anda terbiasa menjalani rutinitas dengan aktivitas yang sama dari hari ke hari. Entah Anda hanya memasak sayur sop dan menggoreng tahu. Menulis sebuah puisi. Memainkan sebuah lagu dengan piano. Menjadi seorang pendengar yang baik dari teman Anda sendiri. 

Semakin rutin Anda menjalankan aktivitas tersebut, semakin terlatih dan terampillah Anda. 

Tetapi tidak ada salahnya bagi Anda untuk mencoba sesuatu yang baru. Baik menulis sebuah artikel, yang tadinya menulis sebuah puisi. Belajar bermain biola. Membuat kue bolu kukus yang sudah disertai dengan buku panduan pembuatannya. Menjadi seorang pembicara yang baik atau bahasa kerennya, public speaker (ini pekerjaan favorit saya, hehe..). Dan masih banyak lagi tentunya.

Dengan belajar mencoba sesuatu yang baru, bukan mustahil kemampuan atau potensi diri Anda akan bertambah. Dan sesuatu yang baru Anda rengkuh seraya belajar itu, harus senantiasa diasah. Anda bisa mempelajari hingga lebih mendalam secara otodidak. Atau pun kalau Anda memiliki cukup banyak anggaran, Anda bisa mengikuti kursus sesuai bidang yang tengah ingin Anda tekuni. Mengikuti kursus biasanya mendapat banyak pelajaran yang lebih banyak hingga memiliki banyak jaringan baru daripada belajar secara otodidak mengingat keterbatasan ilmu yang dimiliki. Jangan takut uang Anda pergi hilang sekejap karena telah dipakai untuk mengembangkan kemampuan baru Anda. Justru yang telah Anda lakukan tersebut merupakan suatu investasi yang mahal dan tak ternilai harganya. Ilmu begitu luas seluas samudera, pakailah ilmu itu untuk kemudian dapat meningkatkan kesejahteraan hidup diri Anda. Apabila telah berhasil meningkatkan kesejahteraan hidup Anda, berbagilah untuk kemudian dapat menyejahterakan hidup bagi banyak orang. Saya yakin, mereka akan banyak berterimakasih kepada semua yang telah Anda bagikan tersebut. Namun, jangan menjadi motivasi kuat Anda agar mendapat banyak pujian dari orang lain. Dengan kata lain, Anda memiliki niat untuk mengembangkan kemampuan baru senantiasa, sehingga pada akhirnya akan menjadi sebuah bakat baru bagi diri Anda. Ya semua adalah anugerah Tuhan Yang Maha Baik.

Bagi Anda yang selama ini menjalani aktivitas yang menjadikan Anda "biasa-biasa saja", sudah waktunya bagi Anda untuk keluar dari comfort zone (zona nyaman). Sangat tidak baik dan sungguh rugi, apabila Anda menjalani hari demi hari dengan menjadi orang yang "biasa-biasa saja" yang tampak dari tiada tantangan yang memunculkan semangat tinggi dari dalam diri Anda, dalam menjalankan aktivitas dalam sehari. 

Agar Anda tidak menjadi insan yang "biasa-biasa saja" dan senantiasa memiliki energi positif yang terpancar dari dalam diri, maka mulailah mencoba sesuatu yang baru. Belajar menulis sebuah puisi, no problem. Itu langkah kecil yang bagus dan saya sangat menghargainya. Jangan lihat apakah puisi Anda bagus atau tidak, yang terpenting Anda sudah mau belajar mencoba menulis sebuah puisi. Saya menghargai usaha Anda, karena saya melihat adanya gerakan baru yang positif dari yang biasanya Anda jalani sebagai orang yang "biasa-biasa saja". Pertahankan dan pelihara tindakan positif tersebut, nantinya akan menjadi sebuah gaya hidup Anda yang positif.

Semua demi tercapainya insan yang lebih baik, positif, sehat, dan selalu maju di tengah-tengah  kehidupan sekarang yang sarat persaingan. Anda pasti bisa! :)

SIAPAKAH JODOH TERBAIK UNTUKMU?

Kisah nyata sahabat saya berikut ini semoga bisa jadi inspirasi :)

Sebut saja namanya Soleh. Sejak muda tak pernah mau pacaran karena dia yakin pacaran itu haram. Lantas ketika sudah bekerja dan merasa siap untuk menikah, dia pun mencari jodoh.

Bertemulah Soleh dengan seorang wanita cantik, sebut saja namanya Gita. Mereka saling jatuh cinta. Soleh berkata di dalam hati, “Inilah wanita yang saya cari selama ini”.

Soleh dan Gita saling jatuh cinta. Tapi di balik itu, ternyata Gita sudah dijodohkan oleh orang tuanya. Dia pun akhirnya menikah dengan seseorang yang sama sekali tidak dia cintai.

Soleh patah hati. Tapi karena sudah bertekad hendak menikah, dia kembali berikhtiar. Akhirnya dia bertemu dengan wanita lain, sebut saja namanya Dina.

Ketika mereka bertemu, sama sekali tidak ada perasaan cinta di hati Soleh terhadap Dina. Namun karena dia sudah bertekad untuk segera berumah tangga, dan merasa mantap setelah shalat istikharah, kedua insan ini pun melangsungkan pernikahan.

Kini Soleh sudah punya tiga anak. Sahabat saya ini bercerita bahwa di tahun pertama pernikahannya, mereka sering bertengkar karena tidak cocok. Terlebih karena Soleh masih mencintai Gita, dia masih sering menyesali, kenapa mereka tidak bisa bersatu dalam pernikahan? Kenapa dia akhirnya menikah dengan wanita lain yang sama sekali tidak dia cintai?

Soleh hanyut dalam perasaan sesal, belum berhasil MOVE ON dari Giita, padahal sudah ada Dina yang setia menemaninya.

Setahun berlalu. Ketabahan, kebaikan, kesabaran dan kelemahlembutan sikap Dina akhirnya berhasil meluluhkan hati Soleh. Secara perlahan rasa cinta pun tumbuh.

Beberapa tahun lalu ketika bertemu dengan saya, Soleh berkata dengan nada yang sangat ceria, “Sekarang saya tahu bahwa Dina adalah wanita tercantik dan terbaik di muka bumi ini. Saya sangat mencintainya."

* * *

Sahabatku,
Kita sering merasa bahwa sesuatu itu adalah yang terbaik bagi kita. Kita pun ngotot untuk mendapatkannya, dan menyesali nasib ketika tidak berhasil mendapatkannya.

Padahal Allah telah mempersiapkan sesuatu yang lebih baik bagi kita. Allah Maha Mengetahui. DIAlah yang paling tahu mengenai apa saja yang terbaik bagi diri kita.

Mari tawakkal dalam menjalani hidup.

Sumber : Jonru Fan Page, 19 November 2013

Selasa, 19 November 2013

Tidak Mudah Berpuas Diri

Anda berhasil memecahkan misteri yang sudah lama tidak kunjung terungkapkan. Anda berhasil memainkan satu lagu dengan piano milik Anda sendiri dengan baik. Anda berhasil menulis sebuah artikel. Anda berhasil membuat kue bolu kukus sebanyak 5 porsi. 

Setelah Anda mencapai satu keberhasilan, Anda mengambil sikap berpuas diri dengan mudahnya. Tentu ini bukan sikap yang wajar dan tidak baik serta tidak pantas menjadi sebuah kebiasaan yang senantiasa dipelihara atau gaya hidup Anda sendiri.

Dengan mudah berpuas diri, Anda akan terhenti pada titik tertentu. Tiada lain adalah titik di mana Anda telah menggapai sesuatu yang bernama kesuksesan. Setelah menggapai kesuksesan, Anda kembali menjalankan aktivitas seperti biasanya. Tetapi pada umumnya, bukan semangat tinggi dalam beraktivitas yang akan didapatkan, melainkan semangat yang awalnya naik semakin turun-temurun. Tentu merupakan suatu reaksi yang sangat tidak diinginkan bagi Anda semuanya. Mengingat akan berdampak pada perkembangan psikologi pribadi yang tidak baik. Sehingga pada akhirnya Anda stress, frustasi, tidak lagi memiliki semangat tinggi, hingga tidak hidup berpengharapan.

Maka dari itu, ketika Anda telah berhasil meraih satu kesuksesan, baik dalam kadar kecil maupun besar, pertama-tama Anda mengucap syukur atas kesuksesan yang telah diraih kepada Tuhan, karena Anda sungguh-sungguh menyadari bahwa kesuksesan yang telah Anda dapatkan adalah karena anugerah Tuhan di samping usaha, kerja keras, dan doa yang tiada henti Anda panjatkan kepada-Nya. Kemudian, bersikap rendah hati atas segala yang telah Anda capai saat itu. Dalam artian tidak mudah tinggi hati dan tidak mudah merasa tersanjung, meski banyak orang di sekeliling menyanjung Anda tinggi-tinggi. Tanpa Yang Di Atas, Anda tidak menjadi apa-apa. Dengan demikian, Anda tetap memiliki citra diri yang sehat, positif, dan dewasa. Setelah itu, Anda melanjutkan aktivitas kembali dengan baik dan semangat. Pada sesi ini, Anda bergumul dengan meningkatkan potensi diri Anda. Kalau pada awalnya Anda berhasil memecahkan misteri yang tergolong mudah, tantang diri Anda untuk memecahkan misteri yang tergolong agak sulit, selanjutnya hingga ke yang paling sulit. Kalau pada awalnya Anda berhasil menulis satu artikel, Anda berinisiatif untuk banyak menulis artikel di mana-mana.

Adanya sikap meningkatkan potensi diri, membuat Anda belajar terus-menerus sepanjang Anda hidup. Hingga bukan mustahil nantinya, Anda malah mendapat kesuksesan dengan tingkat yang lebih besar daripada yang sebelumnya. Inilah akibat adanya pengembangan diri, bahwa di mana telah mendapat kesuksesan kecil kemudian terus maju belajar dan berkembang, akan bertumbuh menjadi sebuah kesuksesan yang besar. Meski nantinya akan mendapat kesuksesan besar, tetap harus memasuki sesi-sesi yang telah saya utarakan pada paragraf keempat di atas. 

Dengan mengembangkan sikap positif yang benar tersebut hingga terpelihara, Anda tidak akan mudah berpuas diri dan memicu diri untuk menjadi pribadi yang rendah hati. Anda tidak mengejar adanya banyak sanjungan tinggi dari orang lain, melainkan Anda berfokus diri pada terus belajar dan meningkatkan potensi diri.

Senin, 18 November 2013

Mudah Memaafkan Diri, Mudah Memaafkan Orang Lain

Setiap kita pasti pernah melakukan kesalahan-kesalahan yang ternyata bersumber dari diri kita sendiri. Kesalahan tersebut kadang dapat menjatuhkan banyak korban, yang mana pihak lain merasa dirugikan atas tindakan diri kita. Kadang pula tidak menjatuhkan banyak korban, tetapi cukup menyisakan banyak kekesalan di dalam hati diri kita sendiri. Kita sibuk menyalahkan diri kita. Kita sibuk beratap tangis. Hingga mengurung berjam-jam lamanya di dalam kamar pribadi. 

Tindakan mengeluarkan rasa penyesalan, menyalahkan, beratap tangis, hingga mengurung diri berjam-jam tidaklah salah memang. Akan tetapi, perlu disadari sungguh-sungguh, bahwa kita harus bisa memaafkan diri kita. Malah sampai mudah memaafkan diri. 

Menerima segala kesalahan yang telah dibuat, tanpa memiliki sikap merasa dirinya benar. Menyadari akan sumber timbulnya kesalahan. Mencari letak kesalahannya agar tidak terulang kembali di masa mendatang. Memotivasi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik, sembari tak lupa mengingatkan akan tidak mengulang kesalahan yang sama. Dan pada akhirnya, memaafkan diri dengan ikhlas hati. Sungguh-sungguh menyadari bahwa tidak ada satu manusia pun yang sempurna di dunia ini. Hanyalah Yang Di Atas.

Dengan mudah memaafkan diri hingga dilakukan secara ikhlas hati, maka lebih mudah untuk memaafkan orang lain, khususnya akan kesalahan yang telah diperbuatnya. 

Memaafkan, memang tidak bisa mengubah tindakan salahnya, tetapi menjadikan diri kita lebih damai, bahagia yang ditunjukkan dengan adanya rasa lega, bisa menerima diri apa adanya, dan dapat melangkah ke masa depan dengan lebih berani.

Semua yang bersumber pada diri, apabila bisa belajar menerima dunia dalam, maka kita akan bisa menerima dunia luar diri kita.

Memaafkan merupakan solusi yang positif. Harus memiliki rasa keterbukaan diri. Dengan demikian, kita tidak perlu mengeluarkan tindakan yang tidak perlu. Seperti beratap tangis, penyesalan dalam hati, mengurung diri, dan lain-lain. Semua demi tercapainya insan yang penuh kedamaian hati.

Minggu, 17 November 2013

Jangan Mudah Membuat Janji

Lebih mudah bagi kita untuk mengumbar janji. Entah berapapun jumlah janji yang telah kita utarakan kepada publik. Tetapi permasalahannya adalah, apakah semua janji tersebut dapat terpenuhi sehingga dapat dirasakan secara merata oleh yang berkepentingan di dalamnya?

Membuat sebuah janji memang sah-sah saja. Bahkan amat tidak dilarang dengan keras. Jadi siapapun bisa membuat sebuah janji. Baik janji kepada anggota keluarga, teman, sahabat, tetangga, hingga masyarakat umum.

Sikap yang baik setelah kita mendeklarasikan janji, yang adalah hasil original diri kita sendiri, tentu membuktikan dan merealisasikan janji tersebut. Kita yang pada mulanya telah membuat janji, kemudian mendeklarasikan dengan rasa keberanian tinggi, maka harus berakhir pada membuktikan secara nyata janji tersebut. Sehingga fokus janji Anda dapat tercapai dan tidak ada banyak pihak yang dirugikan. Sama-sama membawa keuntungan, bukan tidak mungkin dalam jumlah besar. Hingga tidak membuang waktu dengan sia-sia. Ingat, dengan demikian, waktu yang sudah dipakai telah berhasil menjadi sebuah investasi yang berharga. Lebih dari uang. Membutuhkan perjuangan ekstra yang dilakukan dengan ketulusan hati memang. 

Bagaimana apabila janji yang telah Anda utarakan terbatalkan, sementara pihak di luar sana banyak menunggu pembuktian janji Anda? Tentu mereka sudah rugi waktu dan rugi uang. Sejatinya mereka pula sudah mempersiapkan segalanya dengan sebaik-baiknya. Sementara Anda bersibuk ria membatalkan janji-janji dengan mudah. Akhirnya banyak pihak yang mulai merasa kecewa di dalam hati. Dan mungkin Anda tidak dapat merasakan kekecewaan mereka secara mendalam. Mereka memang lebih sakit hati.

Maka penting bagi Anda, agar dari dua belah pihak tidak merasa rugi, untuk tidak mudah membuat janji. Katakan bahwa Anda berencana akan membuktikan secara nyata janji tersebut, tetapi tidak janji. Dengan demikian, publik akan mengetahui janji Anda dan bukan mustahil berharap banyak akan adanya pembuktian janji tersebut. Semua demi keberlangsungan hidup yang terjamin berjalan dengan baik dan damai.

Sabtu, 16 November 2013

Jangan Buang Waktumu untuk Orang yang Tidak Peduli terhadapmu

Orang lain bersikap cuek bebek terhadap Anda ketika Anda menyapanya dengan diiringi senyuman manis. Orang lain tidak menanggapi Anda ketika Anda mengajukan sebuah pertanyaan penting. Orang lain hanya bereaksi diam di kala Anda telah menanyakan kabar sesering mungkin kepadanya via SMS (Short Message Service) dan telepon. 

Apakah Anda pernah mendapati salah satu atau semuanya di atas?

Jika jawabannya ya, lebih baik Anda meninggalkan yang bersangkutan dengan segera. Anda tidak bisa berlama-lama menunggunya. Untuk apa Anda menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk menunggu seseorang yang tidak penting, terlebih lagi tidak peduli terhadap Anda? Padahal Anda sudah bersikap sekeras-kerasnya hingga setekun mungkin. 

Bukan berarti kita tidak menghargai yang bersangkutan karena ikut mengambil sikap tidak peduli. Bukan berarti kita menunjukkan rasa ketidaksabaran hingga pergi dengan terburu-buru. Sama sekali bukan. 

Waktu berjalan dengan begitu cepat. Pagi sudah bergerak ke siang, siang bergerak ke sore, sore bergerak ke malam hari. Waktu dalam sehari yang disediakan adalah selama 24 jam. Dirinya sudah menyadari hal tersebut secara sungguh-sungguh. Baginya, waktu adalah uang. Waktu adalah investasi yang paling berharga, di samping modal. Betapa berharganya sebuah bernama waktu, maka ia ingin menggunakan waktu yang telah tersediakan baginya dengan sebaik mungkin, semaksimal mungkin, hingga mendatangkan manfaat sepositif mungkin.

Waktu begitu terbentang luas. Ia ingin terus berpacu dalam waktunya untuk diisi dengan aktivitas-aktivitas positif. Bukan semata untuk mengejar materi agar tampil menjadi orang kaya, melainkan untuk belajar senantiasa mengembangkan diri.

Ya, senantiasa mengembangkan diri diyakininya akan menjadi sebuah investasi berharga menuju kesuksesan sejati dan masa depan yang cerah gemilang. Ia tahu dan sudah banyak mendengar secara langsung, bahwa semua orang sukses di dunia ini bermula dari mau belajar mengembangkan diri senantiasa. 

Mengembangkan diri dalam artian selalu berkomitmen bertumbuh menjadi pribadi yang baik dan bernilai. Awalnya berat untuk dilakoni, tapi lama-kelamaan akan mendatangkan banyak kebaikan bagi dirinya sendiri. Berbeda halnya dengan seseorang yang senantiasa memelihara sikap biasa-biasa saja alias tidak ada niat untuk belajar di sepanjang kehidupan, hidupnya tidak akan bergerak maju hingga mendatangkan banyak kerugian bagi dirinya sendiri alias kalah pertempuran di zaman modern ini. 

Orang yang sedemikian memang tergolong ingin selalu menggunakan segenap waktunya secara positif. Maka apabila ada seseorang yang tidak bereaksi positif terhadapnya, tidak aneh bagi orang ini kalau memilih sikap cuek dan mulai bergerak gesit menuju menyibukkan diri kepada aktivitas-aktivitas positif. 

Jumat, 15 November 2013

Andalkan Tuhan Senantiasa

Hari ini saya ingin mengajak Anda semua untuk selalu mengandalkan kekuatan Tuhan, apapun dan bagaimanapun kondisi Anda saat ini.

Jangan mengandalkan kekuatan diri Anda sendiri. Seolah yang bekerja keras hanyalah Anda, Anda, dan Anda. Tidak pernah meminta campur tangan dari Yang Di Atas, yang turut bekerja untuk diri Anda. Seolah Anda sudah memiliki kekuatan hebat yang telah ada di dalam diri Anda. 

Mengapa saya mengatakan demikian?

Karena apabila Anda selalu mengandalkan kekuatan diri, tak peduli seberapa keras Anda telah berusaha dan berjuang, bukan tidak mungkin akan berujung pada kekecewaan, penyesalan, hingga tidak membuahkan hasil yang entah sudah berapa lamanya Anda berjuang. 

Kalau selama ini Anda selalu kecewa, penuh penyesalan, hingga usaha Anda tidak mendatangkan hasil, itu semua pertanda bahwa Anda telah menggunakan kekuatan yang datang dari dalam diri Anda. 

Padahal nyatanya, kalau Anda ingin hidup bahagia, berhasil, sukses, penuh berkat, penuh mujizat, penuh kebaikan, dan lain-lain, Anda harus berkomitmen untuk selalu mengandalkan kekuatan Tuhan. Berdoa, dalam arti luas berkomunikasi dengan Tuhan, di dalam hati Anda setiap saat tanpa mempedulikan baik buruknya keadaan entah sedang senang maupun susah. Ini yang perlu digarisbawahi, bahwa banyak sekali orang yang datang berdoa kepada-Nya ketika dirundung kesusahan. Padahal sejatinya, berdoa dalam keadaan senang pun tetap harus dijalankan. Mengucap syukur, memohon pendampingannya dalam menjalani hari, mendoakan orang-orang yang kita kasihi, hingga berdoa memohon kekuatan dalam menjalankan hari bukan kemudahannya. 

Dan ini memang sudah benar-benar terbukti secara nyata dalam diri saya. Semenjak saya senantiasa berdoa kepada-Nya setiap saat hingga tekun mengandalkan kekuatan-Nya, hidup saya berubah, penuh berkat dan mujizat, tanpa pernah saya duga pada sebelumnya. Tentunya diiringi pula dengan usaha dan kerja keras. Usaha, kerja keras, dan doa akan membuahkan hasil bernama KESUKSESAN.

Melalui inilah, saya berbagi untuk Anda semua. Barangkali di antara Anda ada yang masih menggunakan tanda-tanda mengandalkan kekuatan diri hingga bertanya-tanya perihal usahanya yang tak kunjung membawa hasil. Inilah jawabannya, selalu mengandalkan kekuatan Tuhan setiap saat. 

Semoga bermanfaat. Tuhan memberkati kita semua. Amin. :)

Kamis, 14 November 2013

Kisah di Balik Aku sebagai Seorang Motivator

Semua bermula dari ketika aku beserta mama dan kedua adik perempuanku berbelanja bersama di suatu supermarket di Bandung. Tanpa papa. Kalau aku sedang diajak pergi berbelanja bersama mereka dan telah masuk ke dalam supermarket, aku biasa pergi keliling layaknya sedang jalan-jalan. :) Sampai pada akhirnya, aku bertemu dengan sudut penjualan tabloid dan majalah. Memang tidak bisa berkata bohong, bahwa ini merupakan sudut favorit yang pertama aku cari. :) Tidak seperti konsumen lain yang sibuk-sibuknya menyerbu makanan karena ingatnya makan dan kebutuhan hidup lainnya. Hehe.. :) Aku melangkahkan kaki agak jauh ke belakang darinya dan mulai memandang kepadanya secara keseluruhan. Kemudian melangkah ke depan, mendekat, dan mulai mencari-cari barangkali ada yang menarik minatku sambil mengetahui apa saja nama tabloid dan majalah yang ada dan telah diterbitkan saat ini. 

Dan pandangan kedua mataku terhenti pada salah satu majalah yang terpanjang di sana. LUAR BIASA, nama majalahnya. Terpampang di cover depan foto seorang bernama Andrie Wongso. Dengan gaya pose menggambarkan orang yang sangat sukses. Lengkap dengan jas berwarna emas. Pun cover depannya berwarna putih-emas. Entah mengapa, pada akhirnya aku memutuskan akan kembali ke supermarket pada siang esok hari untuk membeli majalah ini. Uangnya juga uang sendiri mengingat aku sudah bekerja di sebuah perusahaan. 

Ternyata... Dalamnya ada banyak harta karun! Baru tahu kalau seseorang bernama Andrie Wongso adalah Motivator No. 1 di Indonesia. Dan inilah kisah awal mulaku mengenal namanya. Aku sangat bersyukur kepada Tuhan, yang telah mengizinkan semuanya ini terjadi dalam hidupku. Tulisan demi tulisan dalam majalah tersebut bersifat positif, enak untuk dibaca, dan mudah dicerna. Bahkan dalam tulisan dengan penulis Andrie Wongso, sudah sungguh-sungguh menyemangati diri saya. Ada cukup banyak motivational quote di sana. Sampai pada akhirnya aku berkeinginan berlangganan majalah itu. Tetapi dengan tata cara selalu mendatangi supermarket setiap bulannya. 

Tulisan-tulisan Andrie Wongso itulah pada akhirnya mempengaruhi sampai memunculkan panggilan hatiku untuk menjadi seorang motivator. Motivator memang merupakan profesi kecintaanku. Dan semoga kelak Tuhan berkenan mengabulkan doaku, di mana aku bisa memiliki show sendiri di TV dengan aku sebagai host-nya seperti "Michael Merry Menginspirasi RCTI" sehingga dapat menjangkau lebih luas di seluruh Indonesia. Amin.

Rabu, 13 November 2013

Always Hope in God

Ya, selalu berharap di dalam Tuhan dan tetap semangat dalam menjalani hidup, sahabat-sahabatku.

Jangan berkecil hati jika masih belum ada seseorang yang sungguh-sungguh perhatian pada kalian ibarat seseorang yang mencintai Tuhan dengan sepenuh hati. Karena semua perlu waktu dan pertimbangan yang matang. Memang begitulah nyatanya.

Tapi jangan pernah menyerah dan selalulah hidup berpengharapan. Percaya bahwa pasti ada seseorang yang akan dikirim Tuhan untuk hidup berpasangan. Aku berpesan pada kalian agar teruslah tekun berdoa, berpengharapan, beraktivitas positif, berhubungan intim dengan Tuhan, hingga mengandalkan kekuatan Tuhan. Dan yang paling penting, mau sungguh-sungguh berkeputusan menerima Tuhan sebagai Juru Selamat kita, yang akan mengendalikan seluruh kehidupan kita, meski kita ini adalah orang berdosa. 

Kalau sudah melakukan hal di atas, suatu hari kalian akan mengerti mengapa aku berkata demikian. Jadi tetap bersabar dan semangat ya.. God will make beautiful in His time.
Happy always. Always hope in God. :)

Mencari KESEMPURNAAN?? Ini hasilnya . . .

"Seorang murid pernah bertanya pada
gurunya:
Murid : Bgmn caranya agar kita
mendapatkan
sesuatu yg paling sempurna dlm
hidup?
Guru : Berjalanlah lurus di taman
bunga, lalu
petiklah bunga yg paling indah
menurutmu &
jangan pernah kembali kebelakang.
...Setelah berjalan dan sampai di ujung
taman, si
Murid kembali dg tangan hampa . . .
Lalu guru bertanya: Mengapa kamu tdk
mendapatkan bunga 1 pun?
Murid : Sebenarnya tadi aku sudah
menemukannya
tapi aku tdk memetiknya karena aku
pikir mungkin
yg di depan pasti ada yg lbh indah,
namun ketika
aku sudah sampai di ujung, aku baru
sadar bahwa
yg aku lihat tadi adalah yg terindah,
dan aku pun tak
bisa kembali kebelakang lagi!
Dgn tersenyum guru berkata:
"Ya, itulah hidup, semakin kita mencari
kesempurnaan, semakin pula kita tak
akan pernah
mendapatkannya, krn sejatinya
kesempurnaan yg
hakiki tdk pernah ada, yg ada hanyalah
keikhlasan
hati kita untuk menerima kekurangan"

Pesan moralnya adalah:
Marilah kita sadari bahwa apa yg kita
dapatkan hari
ini adalah yg terbaik menurut Allah dan
jangan
pernah ragu, krn kesadaran itu akan
menjadikan kita
nikmat."


Merupakan tulisan catatan FB Andreas Teguh Adi Setiawan.
24 Januari 2012 pukul 12:53

Tuhan ARSITEK Kehidupan..

"Di dlm Dia kehidupan kita di sempurnakan
Seorg wanita belanja di sebuah toko pakaian di mall. Karyawan toko telah mengeluarkan ukuran baju dr S sampai XL. Tapi wanita yg ukurannya M ini sangat rewel dng semua ukuran. S katanya kesempitan. M msh kekecilan. L lengannya kebesaran. XL longgar. Tak ada beda dgn wanita atau pria lainnya yg masih lajang. Dipertemukan dgn wanita/pria tp semua tdk pas. Ada yg ketuaan, terlalu muda, terlalu pendek, kurang ganteng/cantik, sedikit hitam, tdk kaya, kurang pintar, dsb. Bg manusia selalu saja ada yg tdk sempurna atau tdk pas.

Ketika kita hdp di dlm Tuhan maka Tuhan akan menyempurnakan segala sesuatu yg akal pikiran manusia kita serta daging kita selalu mengatakan tdk pas atau tdk sempurna. Tuhan tahu persis ukuran yg tepat buat kita. Wanita/pria cerewet di pasangkan dgn pria/wanita sabar dan pendiam. Yang ceroboh dipasangkan dgn yg teliti dan hati2. Yg patah hati di pertemukan dgn teman2 atau rekan2 yg memberi semangat. Di dlm Dia kehidupan kita di sempurnakan.

Tuhan tau persis ukuran yg pantas, tepat, seimbang dan sempurna. Ia adlh arsitek yg teliti dan tidak pernah meleset memberikan ukuran yg tepat untuk setiap perkara dlm hidup kita. Ia tahu yg kita perlukan. Ia tahu apa yg layak kita miliki. Dan tdk ada satu perkarapun yg terlewatkan olehNya. Jd, mengapa kita masih saja terkadang meragukan kesempurnaan Tuhan dlm merancang masa depan kita."


Merupakan tulisan catatan FB Andreas Teguh Adi Setiawan.
4 Maret 2012 pukul 23:02

Aku Bisa Menjadi Orang yang Positif

Aku bisa menjadi orang yang positif dan bersemangat dari hari ke hari, bermula dari membaca buku "Mimpi Sejuta Dolar" karya Alberthiene Endah pada bulan Juni 2012 lalu. Kalimat demi kalimat yang terangkai di sana tertulis secara positif, sehingga membawa diriku untuk menjadi orang yang berpikir dan bersikap positif. Dan aku malah bertekad bulat agar berpikir dan bersikap positif menjadi sebuah gaya hidupku yang tak lain menunjukkan kualitas hidupku yang baik dan sehat. 

Terima kasih Bu Alberthiene Endah dan Bu Merry Riana.
Aku tidak bisa menjadi seperti sekarang ini tanpa kehadiran buku itu.
Padahal waktu itu aku memutuskan tidak membeli buku itu, tetapi entah mengapa hatiku memerintahkan agar membeli buku itu dan pada akhirnya buku itu terbeli juga. Dan oh my God, aku menemukan banyak hal yang tidak pernah aku duga sebelumnya setelah memulai membaca buku itu. Buku yang memang memiliki sisi berbeda dari buku yang lain.

Aku yakin, semua bukan karena kebetulan.
Semua adalah berkat anugerah Tuhan Yang Maha Baik dan Penyayang.

Aku merasa terberkati dan berharap terus menjadi berkat bagi banyak orang di sekelilingku, terutama di Indonesia. Dan jika Tuhan berkenan, aku bisa menjadi motivator dan dapat masuk ke TV atau memiliki show sendiri dengan aku sebagai host-nya, sehingga dapat menjangkau lebih banyak orang di seluruh Indonesia. Terima kasih Tuhan. Amin.

My Prayer

Lord, 
I pray for a man, that will be a part of my life
A man that really loves YOU more than everything
A man that will put me in the second place of his heart
A man that lives not for himself but for YOU
The most important is
I want a heart that really loves and thirsty of YOU
And have a desire to be like JESUS

And he must know for whom and for what he lives
So his life is not useless
Someone that has a wise heart
Not only a smart brain
A man that not only loves me but also respect me
A man that not only adores me
But can warn me when I am wrong
A man that loves me not because of my beauty
but my heart
A man that can be my best friend
in every time and situation
A man that make me feel like a woman
when I am beside him

I do not ask for a perfect man
But I ask for an imperfect man

A man that needs my support for his strength
A man that needs my prayer for his life
A man that needs my smile to cover his sadness
A man that needs my love so he feels being loved
A man that needs me to make his life beautiful

And I also ask
Make me be a woman that can make him proud

Give me a heart that really LOVES YOU
So I can love him with Your Love
Not love him with my love

Give me Your gentle spirit
So my beauty does not come from my outside
but comes from You

Give me Your hands
That I always be able to pray for him

Give me Your eyes
So I can see many good things in him
and not the bad one

Give me Your mouth
that is filled with Your words
of wisdom and encouragement
So I can support him everyday

Give me Your lips
And I will smile at him every morning

And I want that when we finally meet
Both of us can say
How great Thou Art
I know that You want us to met at the right time
And You will make everything beautiful in Your time
Amen