Jumat, 22 November 2013

Berjaga-jagalah

Bersikap berjaga-jaga, tiada lain adalah suatu pekerjaan yang bagaimana tidak, banyak orang yang tidak menyukainya. Padahal, apabila pandai berjaga-jaga diri, kita sendirilah yang akan merasakan banyak manfaat positif. Semua kembali untuk kebaikan diri kita. 

Berikut saya ambil salah satu contohnya. 

Ada seorang lelaki muda bernama Redy. Kini dia sudah duduk di kelas XI SMA IPA. Suatu kali, esok hari akan diadakan ulangan harian Kimia. Sedangkan kini waktu sudah menunjukkan pukul 18.00 WIB. Dan pada waktu tersebut, dia baru mulai belajar. Dia tidak mengambil sikap panik dan cemas mengingat belum mulai belajar untuk ulangan harian besok. Sebelum belajar dimulai, dia berdoa terlebih dahulu, meminta bantuan dan kekuatan Tuhan agar dapat belajar dengan baik tanpa ada gangguan sedikit pun dan menghafal materi pelajaran dengan cukup cepat. Selesai berdoa dengan penuh khusyuk dalam hati, dia pula berkomitmen diri untuk bersikap berjaga-jaga diri. Maksudnya adalah, mengingat waktu mulai belajar adalah malam hari, maka sudah seharusnya dia berjaga-jaga diri agar jangan sampai ketiduran atau teledor di meja belajar pribadi. Dia terus mengingatkan diri untuk belajar, belajar, dan belajar sampai materi ulangan hariannya terhafal dengan sempurna. Dia fokus belajar, tidak sekali-kali menyentuh handphone (HP), mengingat membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa menghafal materi ulangan hariannya. Dia juga menyelipkan doa di kala belajar, ketika menemui kesulitan tertentu. Dia juga sempat gelisah apabila belum belajar sama sekali. Bagaimana kalau sampai mendapat nilai jelek, kalau sudah dapat nilai jelek wajib mengikuti remedial, pikirnya. Dari semua kegelisahan itulah, pada akhirnya menumbuhkan motivasi tinggi dalam diri untuk sungguh-sungguh belajar dalam keadaan berjaga-jaga. Ketika rasa ngantuk mulai menyerang (baca : godaan), maka dia akan segera bangun, berjaga-jaga diri sambil berdoa, dan terus belajar. Apalagi ketika rasa kantuknya yang tidak tertahankan, hingga membuatnya ingin segera pergi tidur pulas di kasur, maka dia akan segera bangun, tidak menuruti keinginan untuk pergi tidur pulas di kasur, dan melanjutkan aktivitas belajar. Memang berat untuk bisa membangunkan diri dan berjaga-jaga diri pada awalnya. Tetapi kalau berhasil menaklukkan diri, bukankah itu adalah sebuah kemenangan diri yang terbesar? Nah, ini yang wajib digarisbawahi dan patut disadari oleh setiap kita. Kemenangan tidak harus berarti keluar sebagai seorang juara dari perlombaan yang penuh persaingan ketat. 

Untuk bisa berjaga-jaga diri, harus ada komitmen kuat yang keluar dari dalam diri kita. Jangan mudah terpengaruh oleh berbagai godaan yang datang menghampiri, yang bermaksud agar kita tidak belajar bahkan tidak mau belajar.

Apabila Anda senantiasa memelihara dan membiasakan sikap istimewa tersebut, maka gaya hidup positiflah yang akan Anda dapat kelak. 

Dengan bersikap berjaga-jaga diri sesuai kisah saya di atas, maka Anda akan mendapat upah dari hasil tindakan keras Anda. Dan, Anda layak mendapatkannya! 

Anda pasti bisa! Salam sukses! :)

Kamis, 21 November 2013

Hidup : Ujian Dulu, Baru Belajar

Hidup memang memiliki semboyan : "Ujian Dulu, Baru Belajar".

Berikut saya ambil salah satu contoh yang paling sederhana dan dekat dengan diri kita. 

Ada seorang wanita dewasa berusia 24 tahun bernama Fania, belum married, dan sudah bekerja di tempat perusahaan terbaik di Indonesia. Fania memiliki banyak kesibukan, sampai merasa waktu 24 jam dalam sehari terasa kurang. Pada akhirnya, Fania memaksa diri untuk menyelesaikan semua tugasnya sampai pukul 24.00 WIB. Setelah itu pergi tidur malam. Hal itu terus berlangsung selama 2 hari. Tak peduli adanya rasa lelah hingga bercucuran banyak keringat. Pokoknya yang terpenting saya harus menyelesaikan semua tugas saya, kata Fania dalam hati dengan tegas.

Pada hari ke-3, tubuh Fania memberikan tanda-tanda sebagai mulai datangnya penyakit. Diawali dengan flu ringan yang pada akhirnya berkembang menjadi flu tingkat parah hingga bersin-bersin. Setelah menderita flu, otaknya tidak bisa diajak berkonsentrasi dengan baik, mulai muncul sakit pusing, hingga memunculkan tindak menyerah oleh diri Fania mengingat tidak mampu mengerjakan banyak aktivitas dengan baik. Kesehatannya semakin memburuk dan harus memerlukan banyak istirahat. Di saat-saat sakit pun, Fania tidak bisa bekerja yang seharusnya dengan maksimal. Oh, barulah sadar Fania, kalau kesehatan itu mahal dan tak ternilai harganya. Dari situ Fania mulai dapat menarik hikmah berharga bahwa sesibuk-sibuknya diri, harus menyeimbangkan dengan waktu istirahat. Ini tandanya harus inisiatif belajar peduli akan kesehatan diri. Ibarat HP yang tidak selamanya baterainya penuh, pasti akan habis, dan harus dicharge ulang untuk kemudian dapat terisi kembali. Dengan adanya waktu istirahat, hidup akan menjadi seimbang dan lebih sehat, hingga bukan mustahil akan menjadi sebuah gaya hidup yang sehat kalau senantiasa dipelihara dan dibiasakan.

Banyak aktivitas dan cukup istirahat membuat kita mampu bertahan hidup sehat dalam waktu lama. Atau banyak aktivitas dan sama sekali tidak ada istirahat (baca : tidak membatasi diri sejenak) membuat kita tidak mampu bertahan hidup sehat dalam waktu yang lama. Anda pilih yang mana?
 

Rabu, 20 November 2013

Mencoba Sesuatu yang Baru

Anda terbiasa menjalani rutinitas dengan aktivitas yang sama dari hari ke hari. Entah Anda hanya memasak sayur sop dan menggoreng tahu. Menulis sebuah puisi. Memainkan sebuah lagu dengan piano. Menjadi seorang pendengar yang baik dari teman Anda sendiri. 

Semakin rutin Anda menjalankan aktivitas tersebut, semakin terlatih dan terampillah Anda. 

Tetapi tidak ada salahnya bagi Anda untuk mencoba sesuatu yang baru. Baik menulis sebuah artikel, yang tadinya menulis sebuah puisi. Belajar bermain biola. Membuat kue bolu kukus yang sudah disertai dengan buku panduan pembuatannya. Menjadi seorang pembicara yang baik atau bahasa kerennya, public speaker (ini pekerjaan favorit saya, hehe..). Dan masih banyak lagi tentunya.

Dengan belajar mencoba sesuatu yang baru, bukan mustahil kemampuan atau potensi diri Anda akan bertambah. Dan sesuatu yang baru Anda rengkuh seraya belajar itu, harus senantiasa diasah. Anda bisa mempelajari hingga lebih mendalam secara otodidak. Atau pun kalau Anda memiliki cukup banyak anggaran, Anda bisa mengikuti kursus sesuai bidang yang tengah ingin Anda tekuni. Mengikuti kursus biasanya mendapat banyak pelajaran yang lebih banyak hingga memiliki banyak jaringan baru daripada belajar secara otodidak mengingat keterbatasan ilmu yang dimiliki. Jangan takut uang Anda pergi hilang sekejap karena telah dipakai untuk mengembangkan kemampuan baru Anda. Justru yang telah Anda lakukan tersebut merupakan suatu investasi yang mahal dan tak ternilai harganya. Ilmu begitu luas seluas samudera, pakailah ilmu itu untuk kemudian dapat meningkatkan kesejahteraan hidup diri Anda. Apabila telah berhasil meningkatkan kesejahteraan hidup Anda, berbagilah untuk kemudian dapat menyejahterakan hidup bagi banyak orang. Saya yakin, mereka akan banyak berterimakasih kepada semua yang telah Anda bagikan tersebut. Namun, jangan menjadi motivasi kuat Anda agar mendapat banyak pujian dari orang lain. Dengan kata lain, Anda memiliki niat untuk mengembangkan kemampuan baru senantiasa, sehingga pada akhirnya akan menjadi sebuah bakat baru bagi diri Anda. Ya semua adalah anugerah Tuhan Yang Maha Baik.

Bagi Anda yang selama ini menjalani aktivitas yang menjadikan Anda "biasa-biasa saja", sudah waktunya bagi Anda untuk keluar dari comfort zone (zona nyaman). Sangat tidak baik dan sungguh rugi, apabila Anda menjalani hari demi hari dengan menjadi orang yang "biasa-biasa saja" yang tampak dari tiada tantangan yang memunculkan semangat tinggi dari dalam diri Anda, dalam menjalankan aktivitas dalam sehari. 

Agar Anda tidak menjadi insan yang "biasa-biasa saja" dan senantiasa memiliki energi positif yang terpancar dari dalam diri, maka mulailah mencoba sesuatu yang baru. Belajar menulis sebuah puisi, no problem. Itu langkah kecil yang bagus dan saya sangat menghargainya. Jangan lihat apakah puisi Anda bagus atau tidak, yang terpenting Anda sudah mau belajar mencoba menulis sebuah puisi. Saya menghargai usaha Anda, karena saya melihat adanya gerakan baru yang positif dari yang biasanya Anda jalani sebagai orang yang "biasa-biasa saja". Pertahankan dan pelihara tindakan positif tersebut, nantinya akan menjadi sebuah gaya hidup Anda yang positif.

Semua demi tercapainya insan yang lebih baik, positif, sehat, dan selalu maju di tengah-tengah  kehidupan sekarang yang sarat persaingan. Anda pasti bisa! :)

SIAPAKAH JODOH TERBAIK UNTUKMU?

Kisah nyata sahabat saya berikut ini semoga bisa jadi inspirasi :)

Sebut saja namanya Soleh. Sejak muda tak pernah mau pacaran karena dia yakin pacaran itu haram. Lantas ketika sudah bekerja dan merasa siap untuk menikah, dia pun mencari jodoh.

Bertemulah Soleh dengan seorang wanita cantik, sebut saja namanya Gita. Mereka saling jatuh cinta. Soleh berkata di dalam hati, “Inilah wanita yang saya cari selama ini”.

Soleh dan Gita saling jatuh cinta. Tapi di balik itu, ternyata Gita sudah dijodohkan oleh orang tuanya. Dia pun akhirnya menikah dengan seseorang yang sama sekali tidak dia cintai.

Soleh patah hati. Tapi karena sudah bertekad hendak menikah, dia kembali berikhtiar. Akhirnya dia bertemu dengan wanita lain, sebut saja namanya Dina.

Ketika mereka bertemu, sama sekali tidak ada perasaan cinta di hati Soleh terhadap Dina. Namun karena dia sudah bertekad untuk segera berumah tangga, dan merasa mantap setelah shalat istikharah, kedua insan ini pun melangsungkan pernikahan.

Kini Soleh sudah punya tiga anak. Sahabat saya ini bercerita bahwa di tahun pertama pernikahannya, mereka sering bertengkar karena tidak cocok. Terlebih karena Soleh masih mencintai Gita, dia masih sering menyesali, kenapa mereka tidak bisa bersatu dalam pernikahan? Kenapa dia akhirnya menikah dengan wanita lain yang sama sekali tidak dia cintai?

Soleh hanyut dalam perasaan sesal, belum berhasil MOVE ON dari Giita, padahal sudah ada Dina yang setia menemaninya.

Setahun berlalu. Ketabahan, kebaikan, kesabaran dan kelemahlembutan sikap Dina akhirnya berhasil meluluhkan hati Soleh. Secara perlahan rasa cinta pun tumbuh.

Beberapa tahun lalu ketika bertemu dengan saya, Soleh berkata dengan nada yang sangat ceria, “Sekarang saya tahu bahwa Dina adalah wanita tercantik dan terbaik di muka bumi ini. Saya sangat mencintainya."

* * *

Sahabatku,
Kita sering merasa bahwa sesuatu itu adalah yang terbaik bagi kita. Kita pun ngotot untuk mendapatkannya, dan menyesali nasib ketika tidak berhasil mendapatkannya.

Padahal Allah telah mempersiapkan sesuatu yang lebih baik bagi kita. Allah Maha Mengetahui. DIAlah yang paling tahu mengenai apa saja yang terbaik bagi diri kita.

Mari tawakkal dalam menjalani hidup.

Sumber : Jonru Fan Page, 19 November 2013

Selasa, 19 November 2013

Tidak Mudah Berpuas Diri

Anda berhasil memecahkan misteri yang sudah lama tidak kunjung terungkapkan. Anda berhasil memainkan satu lagu dengan piano milik Anda sendiri dengan baik. Anda berhasil menulis sebuah artikel. Anda berhasil membuat kue bolu kukus sebanyak 5 porsi. 

Setelah Anda mencapai satu keberhasilan, Anda mengambil sikap berpuas diri dengan mudahnya. Tentu ini bukan sikap yang wajar dan tidak baik serta tidak pantas menjadi sebuah kebiasaan yang senantiasa dipelihara atau gaya hidup Anda sendiri.

Dengan mudah berpuas diri, Anda akan terhenti pada titik tertentu. Tiada lain adalah titik di mana Anda telah menggapai sesuatu yang bernama kesuksesan. Setelah menggapai kesuksesan, Anda kembali menjalankan aktivitas seperti biasanya. Tetapi pada umumnya, bukan semangat tinggi dalam beraktivitas yang akan didapatkan, melainkan semangat yang awalnya naik semakin turun-temurun. Tentu merupakan suatu reaksi yang sangat tidak diinginkan bagi Anda semuanya. Mengingat akan berdampak pada perkembangan psikologi pribadi yang tidak baik. Sehingga pada akhirnya Anda stress, frustasi, tidak lagi memiliki semangat tinggi, hingga tidak hidup berpengharapan.

Maka dari itu, ketika Anda telah berhasil meraih satu kesuksesan, baik dalam kadar kecil maupun besar, pertama-tama Anda mengucap syukur atas kesuksesan yang telah diraih kepada Tuhan, karena Anda sungguh-sungguh menyadari bahwa kesuksesan yang telah Anda dapatkan adalah karena anugerah Tuhan di samping usaha, kerja keras, dan doa yang tiada henti Anda panjatkan kepada-Nya. Kemudian, bersikap rendah hati atas segala yang telah Anda capai saat itu. Dalam artian tidak mudah tinggi hati dan tidak mudah merasa tersanjung, meski banyak orang di sekeliling menyanjung Anda tinggi-tinggi. Tanpa Yang Di Atas, Anda tidak menjadi apa-apa. Dengan demikian, Anda tetap memiliki citra diri yang sehat, positif, dan dewasa. Setelah itu, Anda melanjutkan aktivitas kembali dengan baik dan semangat. Pada sesi ini, Anda bergumul dengan meningkatkan potensi diri Anda. Kalau pada awalnya Anda berhasil memecahkan misteri yang tergolong mudah, tantang diri Anda untuk memecahkan misteri yang tergolong agak sulit, selanjutnya hingga ke yang paling sulit. Kalau pada awalnya Anda berhasil menulis satu artikel, Anda berinisiatif untuk banyak menulis artikel di mana-mana.

Adanya sikap meningkatkan potensi diri, membuat Anda belajar terus-menerus sepanjang Anda hidup. Hingga bukan mustahil nantinya, Anda malah mendapat kesuksesan dengan tingkat yang lebih besar daripada yang sebelumnya. Inilah akibat adanya pengembangan diri, bahwa di mana telah mendapat kesuksesan kecil kemudian terus maju belajar dan berkembang, akan bertumbuh menjadi sebuah kesuksesan yang besar. Meski nantinya akan mendapat kesuksesan besar, tetap harus memasuki sesi-sesi yang telah saya utarakan pada paragraf keempat di atas. 

Dengan mengembangkan sikap positif yang benar tersebut hingga terpelihara, Anda tidak akan mudah berpuas diri dan memicu diri untuk menjadi pribadi yang rendah hati. Anda tidak mengejar adanya banyak sanjungan tinggi dari orang lain, melainkan Anda berfokus diri pada terus belajar dan meningkatkan potensi diri.

Senin, 18 November 2013

Mudah Memaafkan Diri, Mudah Memaafkan Orang Lain

Setiap kita pasti pernah melakukan kesalahan-kesalahan yang ternyata bersumber dari diri kita sendiri. Kesalahan tersebut kadang dapat menjatuhkan banyak korban, yang mana pihak lain merasa dirugikan atas tindakan diri kita. Kadang pula tidak menjatuhkan banyak korban, tetapi cukup menyisakan banyak kekesalan di dalam hati diri kita sendiri. Kita sibuk menyalahkan diri kita. Kita sibuk beratap tangis. Hingga mengurung berjam-jam lamanya di dalam kamar pribadi. 

Tindakan mengeluarkan rasa penyesalan, menyalahkan, beratap tangis, hingga mengurung diri berjam-jam tidaklah salah memang. Akan tetapi, perlu disadari sungguh-sungguh, bahwa kita harus bisa memaafkan diri kita. Malah sampai mudah memaafkan diri. 

Menerima segala kesalahan yang telah dibuat, tanpa memiliki sikap merasa dirinya benar. Menyadari akan sumber timbulnya kesalahan. Mencari letak kesalahannya agar tidak terulang kembali di masa mendatang. Memotivasi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik, sembari tak lupa mengingatkan akan tidak mengulang kesalahan yang sama. Dan pada akhirnya, memaafkan diri dengan ikhlas hati. Sungguh-sungguh menyadari bahwa tidak ada satu manusia pun yang sempurna di dunia ini. Hanyalah Yang Di Atas.

Dengan mudah memaafkan diri hingga dilakukan secara ikhlas hati, maka lebih mudah untuk memaafkan orang lain, khususnya akan kesalahan yang telah diperbuatnya. 

Memaafkan, memang tidak bisa mengubah tindakan salahnya, tetapi menjadikan diri kita lebih damai, bahagia yang ditunjukkan dengan adanya rasa lega, bisa menerima diri apa adanya, dan dapat melangkah ke masa depan dengan lebih berani.

Semua yang bersumber pada diri, apabila bisa belajar menerima dunia dalam, maka kita akan bisa menerima dunia luar diri kita.

Memaafkan merupakan solusi yang positif. Harus memiliki rasa keterbukaan diri. Dengan demikian, kita tidak perlu mengeluarkan tindakan yang tidak perlu. Seperti beratap tangis, penyesalan dalam hati, mengurung diri, dan lain-lain. Semua demi tercapainya insan yang penuh kedamaian hati.

Minggu, 17 November 2013

Jangan Mudah Membuat Janji

Lebih mudah bagi kita untuk mengumbar janji. Entah berapapun jumlah janji yang telah kita utarakan kepada publik. Tetapi permasalahannya adalah, apakah semua janji tersebut dapat terpenuhi sehingga dapat dirasakan secara merata oleh yang berkepentingan di dalamnya?

Membuat sebuah janji memang sah-sah saja. Bahkan amat tidak dilarang dengan keras. Jadi siapapun bisa membuat sebuah janji. Baik janji kepada anggota keluarga, teman, sahabat, tetangga, hingga masyarakat umum.

Sikap yang baik setelah kita mendeklarasikan janji, yang adalah hasil original diri kita sendiri, tentu membuktikan dan merealisasikan janji tersebut. Kita yang pada mulanya telah membuat janji, kemudian mendeklarasikan dengan rasa keberanian tinggi, maka harus berakhir pada membuktikan secara nyata janji tersebut. Sehingga fokus janji Anda dapat tercapai dan tidak ada banyak pihak yang dirugikan. Sama-sama membawa keuntungan, bukan tidak mungkin dalam jumlah besar. Hingga tidak membuang waktu dengan sia-sia. Ingat, dengan demikian, waktu yang sudah dipakai telah berhasil menjadi sebuah investasi yang berharga. Lebih dari uang. Membutuhkan perjuangan ekstra yang dilakukan dengan ketulusan hati memang. 

Bagaimana apabila janji yang telah Anda utarakan terbatalkan, sementara pihak di luar sana banyak menunggu pembuktian janji Anda? Tentu mereka sudah rugi waktu dan rugi uang. Sejatinya mereka pula sudah mempersiapkan segalanya dengan sebaik-baiknya. Sementara Anda bersibuk ria membatalkan janji-janji dengan mudah. Akhirnya banyak pihak yang mulai merasa kecewa di dalam hati. Dan mungkin Anda tidak dapat merasakan kekecewaan mereka secara mendalam. Mereka memang lebih sakit hati.

Maka penting bagi Anda, agar dari dua belah pihak tidak merasa rugi, untuk tidak mudah membuat janji. Katakan bahwa Anda berencana akan membuktikan secara nyata janji tersebut, tetapi tidak janji. Dengan demikian, publik akan mengetahui janji Anda dan bukan mustahil berharap banyak akan adanya pembuktian janji tersebut. Semua demi keberlangsungan hidup yang terjamin berjalan dengan baik dan damai.

Sabtu, 16 November 2013

Jangan Buang Waktumu untuk Orang yang Tidak Peduli terhadapmu

Orang lain bersikap cuek bebek terhadap Anda ketika Anda menyapanya dengan diiringi senyuman manis. Orang lain tidak menanggapi Anda ketika Anda mengajukan sebuah pertanyaan penting. Orang lain hanya bereaksi diam di kala Anda telah menanyakan kabar sesering mungkin kepadanya via SMS (Short Message Service) dan telepon. 

Apakah Anda pernah mendapati salah satu atau semuanya di atas?

Jika jawabannya ya, lebih baik Anda meninggalkan yang bersangkutan dengan segera. Anda tidak bisa berlama-lama menunggunya. Untuk apa Anda menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk menunggu seseorang yang tidak penting, terlebih lagi tidak peduli terhadap Anda? Padahal Anda sudah bersikap sekeras-kerasnya hingga setekun mungkin. 

Bukan berarti kita tidak menghargai yang bersangkutan karena ikut mengambil sikap tidak peduli. Bukan berarti kita menunjukkan rasa ketidaksabaran hingga pergi dengan terburu-buru. Sama sekali bukan. 

Waktu berjalan dengan begitu cepat. Pagi sudah bergerak ke siang, siang bergerak ke sore, sore bergerak ke malam hari. Waktu dalam sehari yang disediakan adalah selama 24 jam. Dirinya sudah menyadari hal tersebut secara sungguh-sungguh. Baginya, waktu adalah uang. Waktu adalah investasi yang paling berharga, di samping modal. Betapa berharganya sebuah bernama waktu, maka ia ingin menggunakan waktu yang telah tersediakan baginya dengan sebaik mungkin, semaksimal mungkin, hingga mendatangkan manfaat sepositif mungkin.

Waktu begitu terbentang luas. Ia ingin terus berpacu dalam waktunya untuk diisi dengan aktivitas-aktivitas positif. Bukan semata untuk mengejar materi agar tampil menjadi orang kaya, melainkan untuk belajar senantiasa mengembangkan diri.

Ya, senantiasa mengembangkan diri diyakininya akan menjadi sebuah investasi berharga menuju kesuksesan sejati dan masa depan yang cerah gemilang. Ia tahu dan sudah banyak mendengar secara langsung, bahwa semua orang sukses di dunia ini bermula dari mau belajar mengembangkan diri senantiasa. 

Mengembangkan diri dalam artian selalu berkomitmen bertumbuh menjadi pribadi yang baik dan bernilai. Awalnya berat untuk dilakoni, tapi lama-kelamaan akan mendatangkan banyak kebaikan bagi dirinya sendiri. Berbeda halnya dengan seseorang yang senantiasa memelihara sikap biasa-biasa saja alias tidak ada niat untuk belajar di sepanjang kehidupan, hidupnya tidak akan bergerak maju hingga mendatangkan banyak kerugian bagi dirinya sendiri alias kalah pertempuran di zaman modern ini. 

Orang yang sedemikian memang tergolong ingin selalu menggunakan segenap waktunya secara positif. Maka apabila ada seseorang yang tidak bereaksi positif terhadapnya, tidak aneh bagi orang ini kalau memilih sikap cuek dan mulai bergerak gesit menuju menyibukkan diri kepada aktivitas-aktivitas positif. 

Jumat, 15 November 2013

Andalkan Tuhan Senantiasa

Hari ini saya ingin mengajak Anda semua untuk selalu mengandalkan kekuatan Tuhan, apapun dan bagaimanapun kondisi Anda saat ini.

Jangan mengandalkan kekuatan diri Anda sendiri. Seolah yang bekerja keras hanyalah Anda, Anda, dan Anda. Tidak pernah meminta campur tangan dari Yang Di Atas, yang turut bekerja untuk diri Anda. Seolah Anda sudah memiliki kekuatan hebat yang telah ada di dalam diri Anda. 

Mengapa saya mengatakan demikian?

Karena apabila Anda selalu mengandalkan kekuatan diri, tak peduli seberapa keras Anda telah berusaha dan berjuang, bukan tidak mungkin akan berujung pada kekecewaan, penyesalan, hingga tidak membuahkan hasil yang entah sudah berapa lamanya Anda berjuang. 

Kalau selama ini Anda selalu kecewa, penuh penyesalan, hingga usaha Anda tidak mendatangkan hasil, itu semua pertanda bahwa Anda telah menggunakan kekuatan yang datang dari dalam diri Anda. 

Padahal nyatanya, kalau Anda ingin hidup bahagia, berhasil, sukses, penuh berkat, penuh mujizat, penuh kebaikan, dan lain-lain, Anda harus berkomitmen untuk selalu mengandalkan kekuatan Tuhan. Berdoa, dalam arti luas berkomunikasi dengan Tuhan, di dalam hati Anda setiap saat tanpa mempedulikan baik buruknya keadaan entah sedang senang maupun susah. Ini yang perlu digarisbawahi, bahwa banyak sekali orang yang datang berdoa kepada-Nya ketika dirundung kesusahan. Padahal sejatinya, berdoa dalam keadaan senang pun tetap harus dijalankan. Mengucap syukur, memohon pendampingannya dalam menjalani hari, mendoakan orang-orang yang kita kasihi, hingga berdoa memohon kekuatan dalam menjalankan hari bukan kemudahannya. 

Dan ini memang sudah benar-benar terbukti secara nyata dalam diri saya. Semenjak saya senantiasa berdoa kepada-Nya setiap saat hingga tekun mengandalkan kekuatan-Nya, hidup saya berubah, penuh berkat dan mujizat, tanpa pernah saya duga pada sebelumnya. Tentunya diiringi pula dengan usaha dan kerja keras. Usaha, kerja keras, dan doa akan membuahkan hasil bernama KESUKSESAN.

Melalui inilah, saya berbagi untuk Anda semua. Barangkali di antara Anda ada yang masih menggunakan tanda-tanda mengandalkan kekuatan diri hingga bertanya-tanya perihal usahanya yang tak kunjung membawa hasil. Inilah jawabannya, selalu mengandalkan kekuatan Tuhan setiap saat. 

Semoga bermanfaat. Tuhan memberkati kita semua. Amin. :)

Kamis, 14 November 2013

Kisah di Balik Aku sebagai Seorang Motivator

Semua bermula dari ketika aku beserta mama dan kedua adik perempuanku berbelanja bersama di suatu supermarket di Bandung. Tanpa papa. Kalau aku sedang diajak pergi berbelanja bersama mereka dan telah masuk ke dalam supermarket, aku biasa pergi keliling layaknya sedang jalan-jalan. :) Sampai pada akhirnya, aku bertemu dengan sudut penjualan tabloid dan majalah. Memang tidak bisa berkata bohong, bahwa ini merupakan sudut favorit yang pertama aku cari. :) Tidak seperti konsumen lain yang sibuk-sibuknya menyerbu makanan karena ingatnya makan dan kebutuhan hidup lainnya. Hehe.. :) Aku melangkahkan kaki agak jauh ke belakang darinya dan mulai memandang kepadanya secara keseluruhan. Kemudian melangkah ke depan, mendekat, dan mulai mencari-cari barangkali ada yang menarik minatku sambil mengetahui apa saja nama tabloid dan majalah yang ada dan telah diterbitkan saat ini. 

Dan pandangan kedua mataku terhenti pada salah satu majalah yang terpanjang di sana. LUAR BIASA, nama majalahnya. Terpampang di cover depan foto seorang bernama Andrie Wongso. Dengan gaya pose menggambarkan orang yang sangat sukses. Lengkap dengan jas berwarna emas. Pun cover depannya berwarna putih-emas. Entah mengapa, pada akhirnya aku memutuskan akan kembali ke supermarket pada siang esok hari untuk membeli majalah ini. Uangnya juga uang sendiri mengingat aku sudah bekerja di sebuah perusahaan. 

Ternyata... Dalamnya ada banyak harta karun! Baru tahu kalau seseorang bernama Andrie Wongso adalah Motivator No. 1 di Indonesia. Dan inilah kisah awal mulaku mengenal namanya. Aku sangat bersyukur kepada Tuhan, yang telah mengizinkan semuanya ini terjadi dalam hidupku. Tulisan demi tulisan dalam majalah tersebut bersifat positif, enak untuk dibaca, dan mudah dicerna. Bahkan dalam tulisan dengan penulis Andrie Wongso, sudah sungguh-sungguh menyemangati diri saya. Ada cukup banyak motivational quote di sana. Sampai pada akhirnya aku berkeinginan berlangganan majalah itu. Tetapi dengan tata cara selalu mendatangi supermarket setiap bulannya. 

Tulisan-tulisan Andrie Wongso itulah pada akhirnya mempengaruhi sampai memunculkan panggilan hatiku untuk menjadi seorang motivator. Motivator memang merupakan profesi kecintaanku. Dan semoga kelak Tuhan berkenan mengabulkan doaku, di mana aku bisa memiliki show sendiri di TV dengan aku sebagai host-nya seperti "Michael Merry Menginspirasi RCTI" sehingga dapat menjangkau lebih luas di seluruh Indonesia. Amin.

Rabu, 13 November 2013

Always Hope in God

Ya, selalu berharap di dalam Tuhan dan tetap semangat dalam menjalani hidup, sahabat-sahabatku.

Jangan berkecil hati jika masih belum ada seseorang yang sungguh-sungguh perhatian pada kalian ibarat seseorang yang mencintai Tuhan dengan sepenuh hati. Karena semua perlu waktu dan pertimbangan yang matang. Memang begitulah nyatanya.

Tapi jangan pernah menyerah dan selalulah hidup berpengharapan. Percaya bahwa pasti ada seseorang yang akan dikirim Tuhan untuk hidup berpasangan. Aku berpesan pada kalian agar teruslah tekun berdoa, berpengharapan, beraktivitas positif, berhubungan intim dengan Tuhan, hingga mengandalkan kekuatan Tuhan. Dan yang paling penting, mau sungguh-sungguh berkeputusan menerima Tuhan sebagai Juru Selamat kita, yang akan mengendalikan seluruh kehidupan kita, meski kita ini adalah orang berdosa. 

Kalau sudah melakukan hal di atas, suatu hari kalian akan mengerti mengapa aku berkata demikian. Jadi tetap bersabar dan semangat ya.. God will make beautiful in His time.
Happy always. Always hope in God. :)

Mencari KESEMPURNAAN?? Ini hasilnya . . .

"Seorang murid pernah bertanya pada
gurunya:
Murid : Bgmn caranya agar kita
mendapatkan
sesuatu yg paling sempurna dlm
hidup?
Guru : Berjalanlah lurus di taman
bunga, lalu
petiklah bunga yg paling indah
menurutmu &
jangan pernah kembali kebelakang.
...Setelah berjalan dan sampai di ujung
taman, si
Murid kembali dg tangan hampa . . .
Lalu guru bertanya: Mengapa kamu tdk
mendapatkan bunga 1 pun?
Murid : Sebenarnya tadi aku sudah
menemukannya
tapi aku tdk memetiknya karena aku
pikir mungkin
yg di depan pasti ada yg lbh indah,
namun ketika
aku sudah sampai di ujung, aku baru
sadar bahwa
yg aku lihat tadi adalah yg terindah,
dan aku pun tak
bisa kembali kebelakang lagi!
Dgn tersenyum guru berkata:
"Ya, itulah hidup, semakin kita mencari
kesempurnaan, semakin pula kita tak
akan pernah
mendapatkannya, krn sejatinya
kesempurnaan yg
hakiki tdk pernah ada, yg ada hanyalah
keikhlasan
hati kita untuk menerima kekurangan"

Pesan moralnya adalah:
Marilah kita sadari bahwa apa yg kita
dapatkan hari
ini adalah yg terbaik menurut Allah dan
jangan
pernah ragu, krn kesadaran itu akan
menjadikan kita
nikmat."


Merupakan tulisan catatan FB Andreas Teguh Adi Setiawan.
24 Januari 2012 pukul 12:53

Tuhan ARSITEK Kehidupan..

"Di dlm Dia kehidupan kita di sempurnakan
Seorg wanita belanja di sebuah toko pakaian di mall. Karyawan toko telah mengeluarkan ukuran baju dr S sampai XL. Tapi wanita yg ukurannya M ini sangat rewel dng semua ukuran. S katanya kesempitan. M msh kekecilan. L lengannya kebesaran. XL longgar. Tak ada beda dgn wanita atau pria lainnya yg masih lajang. Dipertemukan dgn wanita/pria tp semua tdk pas. Ada yg ketuaan, terlalu muda, terlalu pendek, kurang ganteng/cantik, sedikit hitam, tdk kaya, kurang pintar, dsb. Bg manusia selalu saja ada yg tdk sempurna atau tdk pas.

Ketika kita hdp di dlm Tuhan maka Tuhan akan menyempurnakan segala sesuatu yg akal pikiran manusia kita serta daging kita selalu mengatakan tdk pas atau tdk sempurna. Tuhan tahu persis ukuran yg tepat buat kita. Wanita/pria cerewet di pasangkan dgn pria/wanita sabar dan pendiam. Yang ceroboh dipasangkan dgn yg teliti dan hati2. Yg patah hati di pertemukan dgn teman2 atau rekan2 yg memberi semangat. Di dlm Dia kehidupan kita di sempurnakan.

Tuhan tau persis ukuran yg pantas, tepat, seimbang dan sempurna. Ia adlh arsitek yg teliti dan tidak pernah meleset memberikan ukuran yg tepat untuk setiap perkara dlm hidup kita. Ia tahu yg kita perlukan. Ia tahu apa yg layak kita miliki. Dan tdk ada satu perkarapun yg terlewatkan olehNya. Jd, mengapa kita masih saja terkadang meragukan kesempurnaan Tuhan dlm merancang masa depan kita."


Merupakan tulisan catatan FB Andreas Teguh Adi Setiawan.
4 Maret 2012 pukul 23:02

Aku Bisa Menjadi Orang yang Positif

Aku bisa menjadi orang yang positif dan bersemangat dari hari ke hari, bermula dari membaca buku "Mimpi Sejuta Dolar" karya Alberthiene Endah pada bulan Juni 2012 lalu. Kalimat demi kalimat yang terangkai di sana tertulis secara positif, sehingga membawa diriku untuk menjadi orang yang berpikir dan bersikap positif. Dan aku malah bertekad bulat agar berpikir dan bersikap positif menjadi sebuah gaya hidupku yang tak lain menunjukkan kualitas hidupku yang baik dan sehat. 

Terima kasih Bu Alberthiene Endah dan Bu Merry Riana.
Aku tidak bisa menjadi seperti sekarang ini tanpa kehadiran buku itu.
Padahal waktu itu aku memutuskan tidak membeli buku itu, tetapi entah mengapa hatiku memerintahkan agar membeli buku itu dan pada akhirnya buku itu terbeli juga. Dan oh my God, aku menemukan banyak hal yang tidak pernah aku duga sebelumnya setelah memulai membaca buku itu. Buku yang memang memiliki sisi berbeda dari buku yang lain.

Aku yakin, semua bukan karena kebetulan.
Semua adalah berkat anugerah Tuhan Yang Maha Baik dan Penyayang.

Aku merasa terberkati dan berharap terus menjadi berkat bagi banyak orang di sekelilingku, terutama di Indonesia. Dan jika Tuhan berkenan, aku bisa menjadi motivator dan dapat masuk ke TV atau memiliki show sendiri dengan aku sebagai host-nya, sehingga dapat menjangkau lebih banyak orang di seluruh Indonesia. Terima kasih Tuhan. Amin.

My Prayer

Lord, 
I pray for a man, that will be a part of my life
A man that really loves YOU more than everything
A man that will put me in the second place of his heart
A man that lives not for himself but for YOU
The most important is
I want a heart that really loves and thirsty of YOU
And have a desire to be like JESUS

And he must know for whom and for what he lives
So his life is not useless
Someone that has a wise heart
Not only a smart brain
A man that not only loves me but also respect me
A man that not only adores me
But can warn me when I am wrong
A man that loves me not because of my beauty
but my heart
A man that can be my best friend
in every time and situation
A man that make me feel like a woman
when I am beside him

I do not ask for a perfect man
But I ask for an imperfect man

A man that needs my support for his strength
A man that needs my prayer for his life
A man that needs my smile to cover his sadness
A man that needs my love so he feels being loved
A man that needs me to make his life beautiful

And I also ask
Make me be a woman that can make him proud

Give me a heart that really LOVES YOU
So I can love him with Your Love
Not love him with my love

Give me Your gentle spirit
So my beauty does not come from my outside
but comes from You

Give me Your hands
That I always be able to pray for him

Give me Your eyes
So I can see many good things in him
and not the bad one

Give me Your mouth
that is filled with Your words
of wisdom and encouragement
So I can support him everyday

Give me Your lips
And I will smile at him every morning

And I want that when we finally meet
Both of us can say
How great Thou Art
I know that You want us to met at the right time
And You will make everything beautiful in Your time
Amen 

Selasa, 12 November 2013

~ Jual Tas Cantik ~






Foto atas : tas berbahan viroyeq
Foto bawah : tas berbahan sofa clarisa vintage


@Rp 70.000,00 
BELUM TERMASUK ONGKOS KIRIM


Pemesanan dan informasi lebih lanjut via :
1. Email : hannakristinaz@gmail.com
2. HP : 085720181972
3. Pin BB : 32356E06

Minggu, 10 November 2013

Joko Widodo




 
Joko Widodo lahir di Solo, 21 Juni 1961. Adalah anak pertama dari empat bersaudara yang lahir dari pasangan Noto Mihardjo dan Sujiatmi.

Pendidikan dari SD sampai SMA dihabiskan di kota Solo. Kemudian melanjutkan pendidikan di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) hingga lulus pada tahun 1985. Setelah lulus kuliah, ia merantau ke Aceh dan bekerja di sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selama 2 tahun. Namun kemudian kembali ke Solo, kota kelahirannya dan memilih bekerja di perusahaan swasta yang bergerak di bidang perkayuan. Setelah cukup pengalaman, pada tahun 1998 ia memutuskan menjadi pengusaha di bidang mebel. Ia memulai usaha dari minus, bukan dari nol. Pelan-pelan merintisnya, paling tidak produksi yang telah dihasilkan dapat diekspor. Sampai akhirnya, usahanya maju. Mampu mengekspor mebel ke beberapa negara Eropa.

Suatu kali seorang pembelinya di Prancis mengaku kebingungan mengenali nama Joko yang tidak hanya seorang. Untuk memudahkan mengenalnya, si pembeli itu memanggilnya Jokowi. Inilah asal mula muncul penamaan Jokowi yang populer pada sekarang ini daripada nama resminya, Joko Widodo.

Setelah tiga tahun merintis usaha di bidang mebel, barulah bisa ekspor. Ini merupakan sebuah lompatan besar yang tidak mudah. Pada saat kegiatan ekspor itu mulai bisa berkembang, tiba-tiba pada tahun 2005 didorong-dorong untuk mengikuti Pilkada Walikota Solo. Dengan terpaksa, ia ikut tanpa memasang target dan tanpa semangat. Tapi ternyata, ia terpilih menjadi Walikota Solo sungguhan. Ia menganggap ini seperti sebuah kecelakaan. Ia tak percaya semua itu bisa terjadi dan berpihak pada dirinya. Akan tetapi, ia menyadari bahwa ternyata ia tepat dibutuhkan. Jabatan itu tidak bisa diuber-uber, karena Yang Di Atas-lah yang menentukan. Semua orang memiliki waktunya sendiri.

Padahal pada mulanya ia tidak berniat mencalonkan diri menjadi walikota. Perhatiannya kala itu hanya tersita untuk urusan usaha mebel. Sampai suatu ketika, ia merasa prihatin atas perkembangan dan pembangunan kota kelahirannya yang dirasa berhenti di tempat. Ia melihat kotanya tidak semakin baik, melainkan semakin turun dan tidak baik. Hingga ia merasa tergelitik bahwa begitu sulitnyakah mengelola kota. Ia tidak terlalu menyeriusinya, karena merasa tidak terkenal. Tetapi betul-betul sudah terpilih menjadi orang nomor satu di jajaran pemerintahan kota Solo. Dengan demikian, ia segera mendiagnosa berbagai penyakit yang membonsai pertumbuhan kotanya.

Hasilnya, ketika di daerah lain para Pedagang Kaki Lima (PKL) sering dirazia, digusur, bahkan digebuki, di Solo mereka justru diberi tempat mulia. Kalau kondisi pasar tradisional pada 30 tahun sebelumnya dalam kondisi seakan dibiarkan merana, kini semuanya diurus habis-habisan. Masalah kesehatan bagi masyarakat miskin yang tidak memiliki jaminan sama sekali, sebelumnya hanya dapat anggaran 1,4 miliar rupiah, sekarang memperoleh anggaran hingga 20 miliar rupiah. Akibatnya, seluruh pembiayaan kesehatan bagi masayarakat tidak mampu, mulai dari cuci darah sampai kemoterapi, semuanya dijamin oleh pemerintahan kota (pemkot). Warga Solo yang sebelumnya mengurus Kartu Tanda Penduduk (KTP) selama dua minggu, kini cukup satu jam saja. Masalah perizinan untuk memulai usaha yang sebelumnya memerlukan waktu 4 hingga 6 bulan, sekarang bisa kelar hanya dalam waktu enam hari saja.

Berbagai kemajuan itu membuat kota Solo kini kedatangan banyak tamu. Setiap hari setidaknya ada 4 hingga 6 bus tamu dari berbagai daerah lain yang datang untuk melihat penanganan pelayanan KTP secara langsung. Semua bisa terjadi perubahan atau lompatan besar karena adanya visi, gagasan, serta impian besar.

Padahal aslinya, ia tumbuh dari keluarga miskin yang tinggal di daerah bantaran kali yang kumuh. Membuatnya tumbuh menjadi seorang pemimpin yang peka terhadap penderitaan dan berbagai problematika masyarakat miskin. Terlebih ketika semangat itu berpadu dengan pengalamannya selama 23 tahun bergelut di bidang ekspor, maka lahir berbagai kebijakan populis yang tidak hanya membela dan melindungi kepentingan masyarakat bawah, tetapi juga berhasil menggeser paradigma jajaran pemerintahan kota yang dipimpinnya secara revolusioner.

Gebrakan demi gebrakan dan berbagai terobosan ia ciptakan. Mulai dari sering tidak mau mengambil gaji hingga enggan mengganti mobil dinasnya yang bekas dengan mobil baru. Semakin mengukuhkannya sebagai manusia langka yang tidak hanya dipuja oleh warganya, tetapi membuat warga bangsa mulai jatuh cinta kepadanya.

Motif di balik keengganannya mengambil gaji adalah masih banyak masyarakat yang kesulitan, terutama makan. Meski misalnya mampu ganti mobil setiap tahun, tetap belum pernah ganti mobil dinas. Untuk apa bekerja dengan mobil lama yang sebelas tahun ini bisa, harus diganti dengan mobil yang baru. Apakah dengan mobil yang baru kinerjanya menjadi lebih baik? Paling dengan mobil baru, akan terlihat lebih gagah sedikit. Tetapi ia memilih tidak suka gagah-gagahan.

Ia mengira bahwa masalah pertama adalah tidak adanya leadership (kepepimpinan). Dan yang kedua adalah masalah di sistem manajemennya. Karena ketika ia hidup di ekspor selama 23 tahun, ada tiga hal yang tidak boleh tidak dipenuhi. Yaitu, yang pertama masalah quality (kualitas). Kedua, masalah price (harga), artinya harus selalu efisien sehingga harga bisa kompetitif. Ketiga, on time delivery (ketepatan waktu pengiriman). Ketiga hal ini sangat berpengaruh dalam pengelolaan kepemerintahan dan pengelolaan sebuah kota, khususnya mempengaruhi kebijakan. Sistem recruitment politik kita belum mampu menghasilkan kader-kader yang mempunyai leadership yang baik merupakan pokok problem bangsa kita.

Kemudian pada saat memulai usaha, ia merasa teman-temannya sudah punya modal yang lebih besar. Mereka sudah menjadi luar biasa kaya, dua level di atas dirinya. Ia baru mau memulai. Tetapi ia melihat, dibanding yang lain ia harus memiliki kelebihan. Ia melihat mereka kalau berangkat kerja jam delapan pagi, pulang jam empat sore. Kala itu ia tidak punya uang dan modal. Jadi yang bisa ia lakukan adalah berangkat lebih awal dari mereka. Ia subuh berangkat. Jam setengah enam pagi sudah sampai di tempat kerja. Pulang jam dua belas malam. Kalau ia tidak punya uang dan modal, tetapi berangkatnya sama seperti teman-temannya itu, apa yang bisa ditonjolkan? Tidak ada jawabannya. Jadi kalau mau sukses, kelebihan yang ada diangkat dan ditonjolkan. Seperti itu. Memang capek. Dipikir waktu ia menjadi walikota juga sama capeknya. Kadang kerja sampai tengah malam, hingga pagi. Itu biasa. Dari pagi sampai pagi, itu biasa. Menunggu kontainer sampai jam tiga pagi, jam empat pagi tidur di pabrik.

Jadi kalau sekarang melihat dirinya jam tujuh pagi sudah sampai di kelurahan, jam setengah delapan pagi sudah sampai di kelurahan, dulu lebih dari itu. Sebenarnya maunya jam lima pagi, enam pagi sampai di kelurahan. Ia datang ke kecamatan-kecamatan empat sampai lima kali. Orang-orang menyebutnya sidak. Di pinggir kali ada yang berteriak, “Pak hajar, Pak, hajar.”. Yang dihajar itu apa. Masyarakat itu bilang, di sana pak, di kelurahan sana sama, pak. Ditangani, disidak saja. Ia mengatakan tidak sidak kok. Pagi-pagi dirinya ingin jalan. Hanya kebiasaan saja.

Kebiasaan bangun pagi itu terbentuk karena ia memiliki latar belakang sebagai pengusaha. Kebiasaan itu terbawa hingga ia menjadi birokrat, Walikota Solo, dan sekarang menjadi Gubernur DKI Jakarta. Ia menyebutkan, banyak hal positif yang bisa diterapkan para birokrat (pegawai negeri sipil) dari sikap para pengusaha. Dan hal itulah yang dilakukannya.

Dengan pola seperti itulah, ia berhasil saat menjadi Walikota Solo. Dan tampaknya pola seperti itu pula yang akan diterapkannya saat kini menjadi Gubernur DKI Jakarta yang resmi terpilih pada tanggal 20 September 2012, yakni birokrasi yang bernuansa entrepreneur.  

Ia terbukti memiliki catatan baik di dunia. Mendapat penghargaan sebagai salah satu dari calon walikota terbaik di dunia. Merupakan modal berharga sekaligus tantangannya agar ia bisa berhasil menjabat Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017. Bahkan pada bulan September 2013, sempat memuat berita di surat kabar tertentu di luar negeri perihal proses pengelolaan pemerintahan kota hingga memuat foto diri di dalamnya.

Begitulah Joko Widodo. Yang senantiasa memberikan segenap kemampuan terbaiknya bagi kemajuan, perbaikan, dan kesejahteraan masyarakat. Berhasil mencapai tujuan yang telah ia tetapkan sebelumnya, yaitu menjadikan kota Solo sebagai “Kota Karnaval dan Kota Seni Pertunjukan”. Hingga ketika baru beberapa minggu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sudah menunjukkan sesuatu hal yang baru.

“Seorang pemimpin itu harus punya visi besar, target besar, dan mimpi yang besar, sehingga ia bisa membuat lompatan besar (Quantum Leaps). Baik untuk memimpin kota, organisasi lainnya, atau negara,” kata Joko Widodo. 


Referensi tulisan :
- Majalah Luar Biasa edisi Desember 2011
- Majalah Luar Biasa edisi Desember 2012
- www.google.com

Sumber gambar :
http://www.tempo.co/read/news/2012/11/28/231444652/Ini-Alasan-Jokowi-Tunda-Lagi-Proyek-MRT