Minggu, 29 Desember 2013

Karena Ingin Bersikap Baik

Artikel saya ini dimuat di BERGEMA edisi Desember 2013




Saya yakin, Anda semua tahu bahwa hendaknya kita dapat bersikap baik dalam berhubungan dengan sesama. Tidak hanya itu, Anda juga tahu harus bersikap baik dan bertingkah laku baik terlebih dahulu, sehingga diharapkan – akan mendapat hasil yang baik dari semua perbuatan baik yang telah Anda berikan. Akan tetapi, di balik semuanya itu, apa yang menjadi motivasi kuat Anda untuk bersikap yang demikian? Apakah agar dapat menyenangkan hati orang tua Anda? Supaya mendapat pujian dari orang lain? Supaya orang-orang di sekitar Anda bersikap baik pula kepada diri Anda? Atau supaya kelakuan Anda mendapat nilai 100 di laporan hasil belajar? Apabila atas pertanyaan-pertanyaan itu, salah satu jawaban Anda adalah ya, sesungguhnya Anda bertindak semata-mata untuk mengejar upah. Namun jika jawaban Anda atas semua pertanyaan di atas adalah tidak, saya mengucapkan selamat dan teruskanlah bersikap baik.
       Jika untuk menyenangkan hati orang tua Anda, atau agar mendapat pujian dari orang lain, atau orang-orang di sekitar bersikap baik pula kepada Anda, dan kelakuan Anda mendapat nilai 100 di laporan hasil belajarlah yang menjadi motivasi Anda, saya yakin usaha bersikap baik Anda tidak akan bertahan lama alias hanya dalam jangka pendek. Ya, suatu hari nanti Anda bisa berbalik dari bersikap baik itu. Berbeda halnya apabila usaha bersikap baik Anda didasarkan pada kemauan dan niat hati yang tulus serta dijalankan dengan sepenuh hati. Ini akan dan pasti mampu bertahan dalam jangka panjang. Karena Anda hanya ingin bersikap baik, baik, dan baik. Tanpa mengharapkan hadiah ataupun imbalan.
        Semoga Anda semua sungguh-sungguh belajar untuk bersikap baik tanpa adanya motif hadiah atau upah dan menyadari bahwa sikap baik itu adalah agar dapat berkenan kepada Allah. (Hanna/St. Theresia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar