Talk Less, Do More... Sedikit Bicara, Banyak Bertindak...
Saya yakin, kita pasti pernah berjumpa dengan banyak orang di sekeliling kita yang lebih banyak bicara daripada melakukan tindakan nyatanya. Mereka lebih hobi dalam membicarakan orang lain, bergosip alias membicarakan orang lain dengan bahan obrolan yang bersifat negatif, banyak berkomentar baik bersifat positif maupun negatif, dan lain-lain, yang kesemuanya berintikan pada aktivitas lebih banyak berbicara.
Tidak hanya orang lain saja yang melakukan demikian, mungkin, seringkali kita juga berperilaku demikian. Bahkan saya pun juga pernah demikian. Tetapi bedanya adalah, sekarang saya telah berubah. Menjadi lebih sedikit bicara dan lebih banyak bertindak nyata. Mengapa saya telah berubah? Pengalaman hidup saya telah mengajarkan banyak hal kepada saya, bahwa ternyata, aktivitas lebih banyak berbicara sendiri memiliki manfaat yang negatif.
Bahkan, kalau boleh saya katakan, "Bicara terus, kapan bertindaknya?".
Sebagai contoh studi kasus. Katakanlah bahwa Anda ingin menjadi seorang penulis buku. Ok, setelah Anda berbicara demikian, seharusnya Anda mulai bertindak dan siap menghadapi berbagai tantangan yang ada di depan, demi meraih impian Anda. Dengan demikian, Anda telah memegang prinsip "Talk Less, Do More" ini. Tetapi nyatanya, Anda malah lebih banyak bicara. Anda berbicara terus dari hari ke hari. Saya ingin menjadi seorang penulis buku. Kemudian malah menjebak Anda dalam melakukan aktivitas lain yang tidak mendukung pencapaian impian Anda, misalnya mengirimkan sms seharian penuh kepada teman-teman terdekat Anda, menelepon sahabat Anda, membaca buku komik favorit Anda, sibuk menonton TV seharian penuh, sibuk main games di komputer, dan lain-lain. Kalau sudah begini, sikap kita tidak sesuai dengan prinsip "Talk Less, Do More". Dan saya yakin, orang yang berperilaku demikian, mau sampai kapan pun juga, dia tidak akan pernah berhasil meraih impian. Karena dia tidak mau berani memulai aksi nyatanya. Alhasil, hasilnya pun nihil. Nol.
Berbeda halnya, jika dia mau berubah dan mulai memilih lebih banyak bertindak secara nyata. Dia mulai mengerahkan pikirannya dalam memfokuskan diri untuk meraih impiannya. Dia mulai beraksi. Tak peduli bentuk aksi yang telah dia buat, baik aksi kecil maupun besar-besaran. Yang penting, dia telah mulai memunculkan aksi nyatanya. Karena tindakan aksi nyata yang pertamanya merupakan langkah awal menuju kesuksesan sejati, persis seperti yang dia dambakan. Dan aksi nyatanya ini, harus dia lakukan secara rutin dan konsisten alias tidak pernah putus-putusnya. Dia juga harus mampu melakukan semuanya itu dengan penuh aktif, produktif, semangat, senyum, senang hati, tanpa beban, dan penuh sukacita. Tak lupa, dalam sebelum memulai aktivitas, kita berdoa terlebih dahulu, agar Tuhan membantu melancarkan aktivitas yang akan kita kerjakan, sehingga dapat berjalan dengan baik dan tanpa halangan berarti. Kalaupun ada halangan, jangan takut, Tuhan pasti akan memberikan kekuatan kepada kita agar tetap kuat dan maju dalam menjalani segenap proses perjuangan menuju impian yang kita dambakan.
Begitu pula halnya jika kita memiliki impian, yaitu mewujudkan lingkungan sekitar perumahan kita yang bersih, hijau, dan tanpa sampah sama sekali. Jangan hanya bermimpi dan berbicara, mulailah melakukan aksi nyatanya! Mulai dari diri sendiri, dari rumah kita sendiri. Kita berinisiatif dalam menyediakan tong sampah untuk membuang sampah tertentu, sehingga melatih diri kita untuk membuang sampah pada tempatnya. Tentu hal ini harus sering dibiasakan. Hal kecil yang telah dibiasakan pasti akan mendatangkan manfaat baik untuk kita. Ketika kita hendak membuang sampah di lingkungan mana pun, misalnya di lingkungan sekolah, kita sudah terbiasa mencari tong sampah untuk membuang sampah kita. Alhasil, kita telah menghargai lingkungan dan bersikap ramah terhadap lingkungan. Ya, kita telah mencintai dan menyayangi lingkungan diri kita sendiri, layaknya pula ketika kita memelihara ikatan persahabatan di antara kita. Oh, bukankah itu terasa menyenangkan?
Setelah mulai dari diri sendiri, mulailah ajak tetangga Anda, untuk bersama-sama kerja bakti membersihkan luar halaman rumah dari tumpukan sampah yang berserakan hingga di tengah jalan. Saya yakin, jika kita telah melakukan demikian, pasti ada tetangga-tetangga lain yang terinspirasi oleh tindakan Anda dalam mewujudkan lingkungan yang sehat, bersih, dan hijau. Dengan demikian, Anda telah berhasil mematuhi prinsip "Talk Less, Do More".
Ternyata, hasilnya memang memberikan banyak manfaat positif bagi kita bukan? Hingga akhirnya dapat mengarahkan kita menuju kesuksesan sejati, persis seperti yang kita inginkan.
Oleh karena itu, mari bertanya pada diri kita, luangkan waktu sejenak, bahwa apakah saya telah mematuhi prinsip "Talk Less, Do More" ini? Jika selama ini Anda telah lebih banyak berbicara, mari mulailah berubah sekarang juga. Dan sikap Anda ini merupakan sikap yang terbaik. Anda belum terlambat untuk menjadi orang yang lebih baik. Mumpung Anda masih hidup, Anda bisa mulai berubah dan dalam waktu dekat, bukan mustahil rasanya, Anda akan meraih pencapaian sukses yang luar biasa. Anda pasti akan terlihat menjadi pribadi yang lebih berbeda daripada Anda yang dahulu. Yang pastinya, Anda akan terlihat lebih baik dan bahagia. Maukah Anda seperti itu? Jika jawaban Anda ya, mau, mulailah berubah sekarang juga! Lebih sedikit bergosip hingga tidak sama sekali, juga mulai fokus dalam melakukan aksi nyata untuk meraih impian yang Anda dambakan.
Sementara jika selama ini Anda telah menerapkan prinsip "Talk Less, Do More" secara konsisten, baiklah agar terus mempertahankan kebiasaan baiknya ini dan semoga sukses dan berkah indah lebih banyak Anda raih dalam sepanjang kehidupan Anda. Dengan demikian, Anda telah mengisi aktivitas di sepanjang hidup Anda dengan sesuatu yang lebih positif, bernilai, berharga, dan bermakna.
Maka daripada itu, mari kita sedikit berbicara dan lebih banyak bertindak...
Maka dengan segera, sukses akan mengejar Anda dalam waktu dekat!
Talk Less, Do More!
Salam sukses, luar biasa! :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar