Selasa, 18 Desember 2012

Manusia Bisa Bertahan Karena Cinta Sejati


Alkisah, di dalam sebuah keluarga, hiduplah sepasang suami istri. Mereka tampak bahagia dari hari ke hari. Mereka selalu bersama, di manapun dan kapanpun. Ya, dengan kata lain, mereka memiliki kehidupan yang bahagia. Mereka juga selalu menanggung segala sukacita dan dukacita bersama. Jika salah seorang dari mereka sedang sakit, maka yang lain akan ikut menanggung untuk memberinya kekuatan dan semangat hidup. Mereka ikut ambil bagian di dalamnya. Mereka tidak akan pernah sekali-kali membiarkan salah seorang dari mereka jatuh dalam kesendirian, mereka akan menemaninya sebagai bukti kesungguhan cinta sejatinya.

Bertahun-tahun lamanya sudah, akhirnya mereka hidup bersama. Dan akhirnya pula, sang istri hamil. Tentu sang suami yang mendengar kabar indah itu disambutnya dengan sukacita. Mereka sangat bersyukur akan anugerah indah dari Tuhan. Itu artinya, mereka akan segera memiliki seorang buah hati sebagai buah pernikahan mereka. Utuhlah sudah menjadi sebuah keluarga, yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak.

Ketika sang istri sedang hamil dan telah memasuki usia kesembilan, tiba-tiba sang suami sedang jatuh sakit hingga mengalami koma dan tak sadarkan diri. Akhirnya, sang istri membawa suaminya untuk dirawat di rumah sakit dengan bantuan para tetangga di sekitar rumahnya. Di rumah sakit, sang istri setia menemani suami terkasihnya itu, hingga terbawa tidur di dalam kamarnya. 

Mengingat sang istri sedang hamil besar dan akan melahirkan seorang buah hatinya, maka dengan terpaksa dirawat di rumah sakit juga dengan kamar terpisah dan ruangan yang berbeda. Sang istri ini sempat nekat ingin bertemu dengan suaminya yang sedang jatuh sakit, walaupun dalam jarak yang sangat jauh. Tetapi orang-orang yang sempat melihat dirinya, terutama dokter dan perawat, akhirnya memberhentikan aksi pertemuan penting itu. Mengingat sang istri tersebut sedang hamil besar. Mereka khawatir dengan keadaan janin sang istri. Tetapi sang istri ini sempat melawan tindakan mereka, tetapi tidak membuahkan hasil. Justru merekalah yang berhasil, sehingga mereka mengantarkan sang istri ini kembali menuju kamarnya.

Hari melahirkan seorang buah hati akhirnya telah tiba dan berhasil menjalani segenap prosesnya dengan baik. Bayi yang telah dilahirkannya pun ditaruhkan oleh perawat ke kamar khusus. Setelah beberapa hari kemudian, akhirnya sang istri ini nekat mengambil bayinya sendiri di kamar khusus dan kemudian segera bertemu dengan sang suami terkasihnya. Sang istri ini memang berambisi kuat untuk bertemu dengan suaminya. Hampir sudah beberapa hari ini, mereka tidak pernah saling bertemu karena ulah dokter dan perawat yang menghalangi aksinya. 

Ketika aksi sang istri ini dijalankan, ternyata masih saja ada dokter dan perawat yang menghalanginya. Tetapi sang istri ini tidak peduli. Dia berlari dengan cepat dan sangat cepat, hingga akhirnya berhasil masuk ke kamar suaminya. Sang istri ini mulai menaruhkan bayi mungil yang telah dilahirkan ke ranjang tidur suaminya seolah-olah ingin memberitahu bahwa akhirnya anak mereka telah lahir dengan selamat. Lalu mereka layaknya sedang tidur bersama dalam satu ranjang. 

Tangan sang bayi mungil yang bergerak secara aktif itu telah membuatnya sampai kepada tangan ayahnya, dan dipegangnya secara erat-erat. Dan tak lama kemudian, ayah sang bayi ini mengeluarkan air mata dalam keadaan mata tertutup dan masih memakai masker oksigen. Sang istri yang melihatnya pun takjub akan mujizat yang telah terjadi. Dia yakin, bahwa suaminya masih hidup. Dia percaya, walaupun hal itu terlihat mustahil. Dia tak peduli dengan ucapan dokter mengenai sedikitnya harapan sang suami untuk bertahan hidup. Dia ingin memanfaatkan setiap waktu yang ada sebagai momentum yang indah dan berharga. Dia tak pernah meratapi segala permasalahan yang telah terjadi, dan dia tetap tegar serta kuat dalam menghadapi segala badai kehidupan. Justru di sinilah, kekuatan cinta sejati mereka tengah diuji, sebagai tanda pembuktian bahwa mereka memang sungguh-sungguh saling mencintai, sesuai komitmen pada hari pernikahannya. 

Para dokter dan perawat serta orang-orang di sekeliling takjub dan kagum menyaksikan mereka di balik kaca kamarnya. Sampai akhirnya mereka berani menangis. Kini mereka mengerti, alasan sang istri melakukan semuanya itu. Ya, manusia bisa bertahan karena cinta sejati. Dengan cinta sejati yang mereka miliki, mereka akan mampu menikmati hidup dengan lebih baik dan bahagia, walaupun segala badai kehidupan menerjang mereka. Dan mereka memang layak untuk memiliki hidup yang bahagia.


** Sumber inspirasi : ctcchannel. **

Tidak ada komentar:

Posting Komentar