Kamis, 15 Mei 2014

Tiga Kunci Keluarga Bahagia

Artikel saya dimuat di BERGEMA 
edisi 198, Februari 2014




“Harta benda bukanlah jaminan keluarga bahagia. Saling mengasihi, menghormati, dan memaafkan itulah kunci keluarga bahagia.” Itulah salah satu kalimat yang tertera di bawah kotak kalender bulanan tahun 2014 Biotest.

Memang benar, harta benda bukanlah jaminan di atas segala-galanya untuk meraih kehidupan keluarga yang bahagia. Namun yang menjadi kunci mencapai kehidupan keluarga yang bahagia adalah justru hal yang bersisi humanis alias adanya sisi kemanusiaan, yang muncul karena adanya toleransi yang baik antara anggota keluarga yang satu dengan yang lain. Ada tiga buah kuncinya. Pertama, saling mengasihi. Kedua, saling menghormati. Dan yang ketiga, saling memaafkan.

Setiap anggota keluarga harus menyadari dengan sepenuh hati bahwa jika ada toleransi yang baik dalam sebuah keluarga, maka hidup keluarga akan sungguh bahagia dan bernilai abadi. Kebahagiaan yang muncul tersebut merupakan sesuatu yang tak ternilai harganya, tidak dapat ditandingi dengan harta yang jumlahnya sangat besar sekalipun. Tak heran, banyak orang yang berhasil mencapai keluarga bahagia meski memiliki sedikit harta.

Jadi sungguh salah kaprah apabila keluarga yang bahagia adalah keluarga yang memiliki banyak harta, sehingga hidupnya penuh dengan segala kemudahan, kebutuhan maupun keinginannya terpenuhi. Tidak sedikit di antara mereka yang menyatakan bahwa letak kebahagiaan dalam keluarga adalah hadirnya rasa saling mengasihi, menghormati, dan memaafkan dari antaranggota keluarganya. Bukan menomorsatukan harta. Sesempat mungkin dan sesibuk apa pun aktivitas mereka, mereka selalu memiliki waktu khusus untuk keluarga. Betapa mahalnya nilai sebuah keluarga. Mereka berkomitmen penuh untuk menjaga dan memelihara keluarga tersebut, yang merupakan sebuah anugerah Tuhan yang tidak boleh disia-siakan. Tentu saja, tindakan menjaga dan memeliharanya adalah tanggung jawab atas sebuah kepercayaan yang telah Tuhan berikan untuk mereka. Maka dari itu, berbahagialah Anda semua setelah mendengar kabar baik dari saya ini.

Tuhan Yesus sendiri dalam sabda-Nya, tidak pernah meminta kita untuk menomorsatukan harta, melainkan untuk memunculkan rasa saling mengasihi, menghormati, dan memaafkan kepada sesama. Dengan sikap ini, Dia mengajarkan kita semua untuk hidup serupa dengan-Nya. Harta memang penting, namun lebih penting sisi humanis. Jika dilakukan oleh lebih banyak keluarga di dunia ini, maka lebih banyaklah keluarga bahagia yang tercapai. Semoga bermanfaat. Tuhan memberkati Anda semua. (Hanna Kristina/St. Theresia)
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar