Jumat, 28 Maret 2014

RAHASIA SUKSES YANG HILANG



Judul:
The Lost Secret of Success:
Begitu Menemukannya, Anda Bisa Menjadi Apa pun yang Anda Inginkan              
Penulis: Harry Utomo
Penerbit: Kompas Gramedia
Cetak pertama: 2013
Tebal: xxxvi + 293 halaman




Alam bawah sadar orang selalu berpikir kalau ia sukses, otomatis ia akan bahagia. Sebuah pernyataan yang sangat jelas: di balik kesuksesan terdapat kebahagiaan. Bagi Harry Utomo, kenapa orang tidak langsung lompat saja berfokus mengejar kebahagiaan, sehingga pada akhirnya menuai kesuksesan?
            
“Kita percaya bahwa manusia tidak bisa sukses seorang diri. Nah, kenapa tidak kita balik pemahamannya? Jadi, kita akan berhasil atau sukses kalau kita pandai dalam berurusan dengan orang banyak. Misalnya, kalau hati Anda ingin happy, ya harus tersenyum. Sebab, kalau kita banyak tersenyum, suasana hati juga pasti terpengaruh. Ini seperti hukum timbal balik. Banyak lagi yang dapat dieksplorasi dari hukum ini. Tetapi sering kali orang hanya melihat ke satu arah,” kata Harry Utomo.

“Contoh paling mudah adalah senyum. Supaya kita sehat di dalam, cobalah dalam sehari Anda tersenyum kepada lima orang. Kalau Anda bisa tersenyum kepada mereka, pasti Anda merasa bahagia di dalam. Kalau sedang bad mood, coba pakai baju terbaik, Anda pasti merasakan suasana yang lebih enak di dalam hati. Kalau ada yang membantah, “Oh, bukan! Saya happy maka saya pakai baju terbaik!” Saya akan mengajaknya berpikir secara terbalik. Jika lagi tidak happy, kenapa tidak mencoba memakai baju terbaik supaya perasaan jadi lebih baik? Kalau kita jeli mengeksplorasi ini, hasilnya akan luar biasa. Itu dapat didayagunakan,” kata Harry lagi.

Buku ini terdiri dari 12 bab dan disuguhkan dalam format tanya-jawab. Menjamin pembaca ketagihan membaca.

Harry menyatakan bahwa sukses merupakan sebuah perjalanan bukan tujuan. Sukses adalah proses yang boleh dikatakan no big deal. Kita tidak perlu teriak-teriak atau euforia terhadap satu kesuksesan. Sukses adalah hal yang berulang. Di dalam kelas training saya sering sampaikan bahwa sukses itu sudah menjadi habit kita. Sukses itu ketika kita meraih apa yang kita cita-citakan; dan apa yang kita cita-citakan itu banyak. Sejak kecil kita ingin bisa jalan, ingin lulus kuliah, ingin dapat menulis; itu semua cita-cita. Jadi, jika kita berhasil dengan cita-cita, itu berarti sukses. Cuma karena sering terjadi, orang tidak lagi menganggapnya sukses. Itulah sebabnya saya setuju sukses bukanlah hal besar, bukan destinasi, sebab destination manusia itu ya masuk surga.

Fakta membuktikan bahwa hambatan terbesar dalam pengembangan diri seseorang adalah pada sisi penerimaan diri atau self-acceptance. Sepanjang kita belum dapat berdamai dengan diri sendiri dan belum mampu menerima keberadaan diri kita seutuhnya, selama itu pula kita akan gagal menemukan jati diri yang seutuhnya dan berkembang sesuai dengan harapan atau cita-cita. “Bagaimana seseorang bisa bergerak maju bila dia masih terganjal sekian banyak beban masa lalunya? Bagaimana orang bisa bebas mengembangkan diri jika ia belum bisa menerima keberadaan dirinya?” tutur Harry.

Harry menulis buku ini karena ingin membagikan temuan-temuannya selama menekuni profesi sebagai motivator, trainer, coach, dan public speaker di dunia pengembangan diri. Harry pikir sudah saatnya apa yang Harry alami, temukan, dan kembangkan untuk dibagikan dan diikuti oleh lebih banyak orang yang tidak sempat hadir di kelas, namun tergerak, terpanggil, dan termotivasi untuk mengembangkan diri dengan cara yang benar dan lebih baik.

Harry menegaskan pentingnya mengembangkan sisi sikap melebihi sisi keterampilan dan ilmu pengetahuan. Sebab, sekalipun orang memiliki keterampilan dan ilmu pengetahuan yang tinggi tetapi sikapnya lemah, sangat mungkin proses pengembangan dirinya pun tidak terbangun di atas fondasi yang kokoh. 

Bagian utama dari buku ini, yaitu tentang betapa pentingnya memiliki citra diri yang positif. Ibarat sebuah pohon mangga dengan buah yang molek, citra diri ini batang pohonnya, sedangkan kepercayaan diri sebagai unsur dasar pengembangan diri adalah buahnya.
 
Harry menekankan pentingnya membangun kepercayaan diri yang orisinal, yang ditumbuhkan dari dalam, percaya diri tanpa syarat, atau percaya diri yang sungguh-sungguh mewujud karena penerimaan dan keyakinan yang besar pada diri seutuhnya. Sebab, orang yang memiliki kepercayaan diri sejati akan sanggup berkembang dan mewujudkan apa pun yang diinginkan dalam hidup ini.

Manfaat utama buku ini adalah penegasan kembali bahwa kita harus mampu berdamai dengan diri sendiri, mengembangkan citra diri positif, memupuk rasa percaya diri sejati, serta membangun relasi yang baik dengan Tuhan, sesama, dan diri sendiri.

“Intisarinya, berdamailah dulu dengan diri sendiri. Itu merupakan dasar dan dari situlah kita berharap akan memperoleh semua yang kita inginkan. Selesai,” pesan Harry.

Dengan buku ini, tidak ada lagi kata rahasia untuk meraih kesuksesan sejati. Tak hanya dalam karier dan bisnis, tetapi juga dalam kehidupan keseharian.

Peresensi: Hanna Kristina

Tidak ada komentar:

Posting Komentar