Jumat, 16 Mei 2014

Semakin Mengandalkan Kekuatan Tuhan

Artikel saya dimuat di BERGEMA 
edisi 201, Mei 2014




          Semakin bertambah usia kita, hendaknya kita semakin mengandalkan kekuatan Tuhan, bukan kekuatan diri kita sendiri. Meskipun seringkali kita sendiri merasa telah hebat, memiliki banyak pengetahuan, dan berperilaku baik, kita tetap harus terus hidup dengan mengandalkan kekuatan Tuhan.

          “Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.” (Yeremia 17:7-8)

             Ketika hari baru telah datang, kita mengawalinya dengan berdoa pada Tuhan. Berdoa agar Tuhan memberi kekuatan kepada kita untuk menjalani sepanjang hari itu. Kita juga meminta kekuatan pada Tuhan agar kita sanggup menjalani suatu hari yang memang pasti akan terasa berat hingga kita tidak sanggup menanggungnya sendirian. Kita meminta kekuatan pada Tuhan agar kita sanggup memecahkan masalah yang ada di hadapan kita dengan baik.

      Yang pasti, dengan senantiasa hidup mengandalkan kekuatan Tuhan, kita akan menerima banyak berkat yang datang dari Tuhan. Bisa saja berupa adanya keajaiban atau mukjizat yang tidak pernah kita pikirkan dan duga pada sebelumnya. Memang itulah keajaiban nyata dari sikap kita yang senantiasa hidup mengandalkan kekuatan Tuhan.

            Dengan mengandalkan kekuatan Tuhan, kita akan sanggup menjalani sepanjang hari yang berat. Hingga ketika saat itu berakhir, seringkali kita merasa masih kuat untuk menjalani hari itu. Semua karena sikap kita yang mengandalkan kekuatan Tuhan. Jika kita hanya mengandalkan kekuatan diri kita sendiri, kita hanya akan sanggup menjalani sebagian dari hari yang berat, alias tidak total atau tidak sepenuhnya. Ya, kita hanya akan sanggup bertahan selama berjam-jam lamanya. Setelah itu, kita akan putus asa atau menyerah.

         Dengan kata lain, sikap senantiasa mengandalkan kekuatan Tuhan memberi kita kekuatan yang bertahan lama. Hingga kita sendiri mampu mengendalikan diri di tengah berbagai godaan yang datang di hadapan kita.

        Sungguh menjadi usaha kita yang tidak berlalu dengan sia-sia ketika kita mengandalkan kekuatan Tuhan. Buktinya, berkat baik senantiasa berlimpah di dalam hidup kita. Karena kita telah percaya sepenuhnya pada Tuhan, maka Tuhan sungguh-sungguh bekerja baik di dalam diri kita. Luar biasa memang! Mari kita sadari sepenuhnya, bahwa Tuhanlah sumber keberhasilan hidup kita. (Hanna Kristina/St. Theresia)
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar