- 1 -
KATKIT (Katekese Sedikit): Oktober dan Mei Berbeda
Oktober merupakan Bulan Rosario. Mei adalah Bulan Maria. Keduanya terkait erat, tapi berbeda. Pada bulan Mei, yang utama adalah "Bunda Maria": pribadi, peran, dan imannya. Pada bulan Oktober, yang inti adalah "Rosario". Beda! Pada bulan Mei, ulah kesalehan yang perlu adalah yang berkaitan dengan Bunda Maria (sebab fokusnya Bunda Maria). Pada bulan Oktober, ulah kesalehan yang perlu adalah BERDOA ROSARIO (sebab fokusnya Rosario).
Sayangnya, ada yang mencampuradukkan begitu saja. Salahkah? Saya tak akan menilai benar atau salah, melainkan mau mendudukkan perkaranya dengan tepat. Begini, semua jenis doa itu baik. Akan lebih baik kalau doa-doa dibawakan pada "tempat"-nya (atau: "waktu"-nya) yang tepat. Contoh: Bapa Kami punya "tempat" tertentu dalam Misa, tak bisa seenaknya didoakan pada sembarang "tempat". Jadi jelas, doa itu baik, tapi masing-masing punya "tempat". Maka, perhatikanlah masing-masing "tempat" itu.
Nah, "tempat" untuk Rosario adalah bulan Oktober. Sayangnya, sementara umat malah mendoakan Novena Salam Maria dsb pada Oktober. Salah? Tentu tidak, jika Rosario tetap didoakan. Sebaliknya, jika pada bulan Oktober Rosario malah ditinggalkan maka jadi "salah". Semoga tahun depan pada Mei dan Oktober, tidak banyak yang "salah tempat" (lagi). ***
Sumber: BERGEMA edisi 195, November 2013
- 2 -
KAMI (Katekese Mingguan): AVE MARIA
Khristos anesti! Alithos anesti! (Yunani) Christus surrexit! Surrexit vere! (Latin) Kristus telah bangkit! Sungguh telah bangkit! Selamat Paskah.
Syalom aleikhem. Mei adalah BULAN MARIA, berbeda dengan bulan Oktober yang disebut Bulan Rosario. Dalam Bulan Maria, umat Katolik diajak berdevosi (artinya: berbakti dan mohon pertolongan) kepada Sang Theotokos, yaitu Bunda Maria. Salah satu cara berdevosi kepada Bunda Maria adalah banyak berdoa Salam Maria. Dalam bahasa Latin, doa ini disebut AVE MARIA.
Ave Maria terdiri atas tiga kalimat. Yang pertama: "Salam, Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu." Kalimat ini sesuai dengan Kitab Suci. (Lukas 1:28). Perkataan ini diucapkan Malaikat Agung Gabriel ketika menyampaikan berita dari Tuhan Allah untuk Bunda Maria. Patutlah orang Katolik mengulangi sapaan Malaikat Agung Gabriel.
Kalimat kedua: "Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus." Ini pun bersumber dari Alkitab (Lukas 1:41). Perkataan ini diucapkan Bunda Elisabet, ibu Yohanes Sang Pembaptis. Ketika dikunjungi Bunda Maria, Bunda Elisabet langsung dipenuhi oleh Roh Kudus. Artinya, Bunda Maria ini "pembawa Roh Kudus". Pantaslah orang Katolik mengulangi perkataan Bunda Elisabet.
Ketiga: "Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati." Ini tidak ada dalam Kitab Suci, tapi ditemukan dalam Tradisi Gereja. Umur doa ini sudah sangat tua, dan kita gunakan sampai hari ini.
By the way, ini Ave Maria dalam bahasa aslinya, Latin: "AVE MARIA, gratia plena, Dominus tecum. Benedicta tu in mulieribus, et benedictus fructus ventris tui, Jesus. Sancta Maria, Mater Dei, ora pro nobis peccatoribus, nunc, et in hora mortis nostrae." Catatan: Cara baca seperti membaca bahasa Indonesia.
Sumber: Warta Mingguan Gereja St. Martinus Bandung, 4 Mei 2014
- 3 -
KATKIT (Katekese Sedikit): Dua Novena "Berjumpa"
Pada bulan Mei sebagai Bulan Maria, biasanya umat Katolik rajin berdevosi (artinya: berbakti dan mohon pertolongan) kepada Bunda Maria; salah satunya dengan berdoa Novena Maria (nama lain: Novena Tiga Salam Maria). Pada Mei tahun ini (2013), dua novena "berjumpa". Sebab, ada juga Novena Roh Kudus (nama lain: Novena Pentakosta).
Mana yang perlu diunggulkan ketika ada dua pilihan dan harus memilih: Novena Maria atau Novena Roh Kudus? Sesuai ajaran Gereja Katolik, umat perlu mengunggulkan Novena Roh Kudus karena kaitannya yang sangat erat dengan liturgi. Dari sudut kaitannya dengan liturgi, Novena Maria kalah unggul. Bukan berarti tidak penting lho.
Bagaimana konkretnya? Kalau di lingkungan mau ada novena, adakanlah Novena Roh Kudus ketimbang Novena Maria. Artinya, jika ada kegiatan doa novena pada Mei ini, silakan lingkungan memilih mengadakan Novena Roh Kudus. Kalau harus memilih di antara dua novena itu, PILIHLAH NOVENA ROH KUDUS. Namun, kalau umat lingkungan mau dan waktunya ada, adakan dua novena. Tapi, kalau hanya mau ada satu novena bagaimana? Pilihlah Novena Roh Kudus.
Hal ini juga berlaku untuk doa novena secara pribadi. Jika bulan Mei ini (2013) mau berdoa novena, sebaiknya berdoa Novena Roh Kudus pada 10-18 Mei (2013), yaitu setelah Hari Raya Kenaikan Tuhan. ***
Sumber: BERGEMA edisi 189, Mei 2013
- 4 -
KAMI (Katekese Mingguan): NOVENA APA?
Khristos anesti! Alithos anesti! (Yunani) Christus surrexit! Surrexit vere! (Latin) Kristus telah bangkit! Sungguh telah bangkit! Selamat Paskah.
Syalom aleikhem. Salah satu cara berdevosi kepada Bunda Maria adalah berdoa Novena Maria (nama lain: Novena Tiga Salam Maria). Repotnya, pada bulan Mei (2014) juga ada jadwal novena lain, yaitu Novena Pentakosta (nama lain: Novena Roh Kudus). Tanggal untuk Novena Roh Kudus berubah-ubah, tapi harinya pasti, yaitu Jumat s.d. Sabtu.
Jumat kapan sebagai awal Novena Roh Kudus? Jumat persis SETELAH Hari Raya (H.R.) Kenaikan Tuhan. Kenaikan Tuhan pasti jatuh hari Kamis (tanggalnya berubah-ubah). Sabtu kapan sebagai akhir Novena Roh Kudus? Sabtu persis SEBELUM H.R. Pentakosta. Pentakosta pasti jatuh hari Minggu (tanggalnya berubah-ubah).
Kebanyakan H.R. Kenaikan Tuhan berada pada bulan Mei. Contohnya tahun 2014 ini: 29 Mei. Karena itu, Novena Roh Kudus dimulai 30 Mei dst. Artinya, bisa ada "tabrakan novena", yaitu antara Novena Maria dan Novena Roh Kudus, sebab sama-sama ada pada bulan Mei.
Bagaimana prinsip yang benar? Novena Roh Kudus harus "menang". Waktunya tidak boleh digusur oleh novena lain. Contoh: tanggal 30-31 (Mei 2014) tidak boleh diisi dengan novena lain, misalnya Novena Maria. Tanggal-tanggal tersebut hanya bisa diisi dengan Novena Roh Kudus. Sebab, Novena Roh Kudus jadwalnya sudah tertentu: antara H.R. Kenaikan Tuhan dan H.R. Pentakosta. Maka dari itu, Novena Maria haruslah di luar jadwal yang dikhususkan untuk Novena Roh Kudus. ***
Sumber: Warta Mingguan Gereja St. Martinus Bandung, 11 Mei 2014
----------------------------------------------------------------------------------
Kesimpulan:
1. Bulan Mei adalah Bulan Maria. Pada bulan ini, yang utama adalah "Bunda Maria": pribadi, peran, dan imannya. Biasanya umat Katolik rajin berdevosi (artinya: berbakti dan mohon pertolongan) kepada Bunda Maria. Dua cara di antaranya adalah banyak berdoa Salam Maria (dalam bahasa Latin, doa ini disebut AVE MARIA) dan berdoa Novena Maria (nama lain: Novena Tiga Salam Maria). Tidak wajib doa Rosario. Kalau doa Rosario diutamakan alias tidak berdoa Novena Maria atau tidak banyak berdoa Salam Maria, itu sungguh-sungguh salah penggunaannya. Akan tetapi, apabila berdoa Novena Maria hingga banyak berdoa Salam Maria, juga berdoa Rosario, tidak apa-apa selagi berdoa Novena Maria tidak ditinggalkan. Apabila pada bulan ini ada H.R. Kenaikan Tuhan, maka berdoalah Novena Roh Kudus mulai dari hari Jumat persis SETELAH Hari Raya (H.R.) Kenaikan Tuhan hingga hari Sabtu persis SEBELUM H.R. Pentakosta. Apabila ada doa lingkungan, ingin ada satu novena yang didoakan, karena pada bulan ini ada Novena Roh Kudus, pilih doa Novena Roh Kudus. Pada saat jadwal doa Novena Roh Kudus, dilarang digunakan untuk doa novena lain, misalnya Novena Maria. Kalau ingin bisa doa Novena Maria, doakanlah di luar jadwal Novena Roh Kudus, namun masih pada bulan Mei. Kalau umat lingkungan mau dan waktunya ada, adakan dua novena (Novena Maria dan Novena Roh Kudus). Hal ini juga berlaku untuk doa novena secara pribadi.
2. Bulan Oktober adalah Bulan Rosario. Pada bulan ini, umat Katolik wajib berdoa Rosario. Kalau ada doa Novena Tiga Salam Maria, tidak apa-apa, selagi Rosario tetap didoakan.
Semoga bermanfaat! Tuhan memberkati. :)