Rabu, 04 September 2013

Ibadah Tanpa Batas Waktu

Artikel saya dimuat di buletin BERGEMA (Berita Gereja Katolik St. Martinus)
edisi September 2013 No. 193

 


Kata “ibadah” sering kita artikan secara umum sebagai beribadah di dalam gereja. Beribadah secara penuh khusyuk hingga menyelimuti diri kita dengan kedamaian dan ketenangan hati yang luar biasa. Bagaimana tidak, kita telah berada di dalam rumah Tuhan dan Tuhan sendiri telah hadir di sana, di samping kita, di sisi kita. Ditambah dengan suasana lingkungan dalam gereja yang tertib dan nyaman.

Akan tetapi, apakah ibadah hanya dibatasi dengan kedatangan kita ke dalam rumah Tuhan tiap Sabtu sore, Minggu, ataupun hari lainnya? Tentu saja, jawabannya adalah tidak. Kita bisa beribadah dalam keseharian hidup kita, menjadikan ibadah sebagai aktivitas tanpa batas waktu. Artinya, kita melanjutkan ibadah di dalam gereja dengan jalan menaati Tuhan dalam keseharian hidup kita dan menggunakan setiap kesempatan yang ada untuk melayani di manapun dan kapanpun.

Contoh-contoh ibadah dalam keseharian hidup kita adalah senantiasa berdoa kepada Tuhan, meskipun dalam hati. Tuhan tetap bisa mendengarkan doa-doa yang kita panjatkan walaupun hanya kita doakan dalam hati. Senantiasa bersikap taat kepada-Nya, baik terhadap firman maupun kehendak-Nya. Memiliki hati untuk membantu sesama yang tertimpa kesusahan. Berkomitmen untuk menjadi pribadi yang baik dan jujur. Selalu membantu pekerjaan orang tua di rumah. Selalu berbuat baik kepada siapapun tanpa memandang latar belakangnya. Selalu membalas kejahatan dengan kebaikan. Selalu mengampuni sesama yang telah menyakiti hati kita. Selalu saling mengasihi. Mampu menahan amarah hingga tidak berkeinginan untuk membalas dendam. Mampu bersikap sabar di tengah situasi yang menyesakkan hati. Senantiasa tetap tersenyum ketika orang-orang di sekelilingnya tidak menyukai dirinya. Menjadi anak yang rajin. Mampu menahan diri dari segala godaan yang menghadang. Dan masih banyak contoh lain, yang berintikan pada selalu melakukan hal-hal yang baik dan positif, sebagaimana yang telah Tuhan ajarkan terlebih dahulu kepada kita, demi memuliakan nama Tuhan. Alangkah baiknya, jika Anda tambahkan dengan senantiasa membaca Alkitab, walaupun hanya satu atau beberapa ayat, untuk memperkaya kehidupan ibadah kita. Bahkan sikap senantiasa berbagi senyum kepada orang-orang di sekeliling kita pun, sudah termasuk ibadah.

Mari jadikan ibadah ini sebagai panggilan hidup kita, semangat hidup kita, kebiasaan hidup positif diri kita dan pasti akan berbuah kebaikan untuk diri kita sendiri juga tanpa mengharapkan adanya imbalan atau balasan dari orang lain. Pasti kebaikan yang telah kita lakukan akan menumbuhkan banyak buah yang berlimpah-limpah dan Tuhan akan menurunkan banyak berkat yang berlimpah pula kepada kita sebagai tanda terima kasih-Nya kepada kita yang telah berjuang hidup untuk memuliakan nama-Nya. Selamat belajar dan berjuang. Tuhan memberkati.

(Hanna Kristina/St. Theresia; Sumber Inspirasi : “Santapan Rohani”, 9 Juni 2013)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar